Khutbah

Khutbah Jumat: Mari Beragama dengan Sepenuh Jiwa

NU Online  Ā·  Rabu, 31 Mei 2023 | 20:00 WIB

Khutbah Jumat: Mari Beragama dengan Sepenuh Jiwa

Ilustrasi khatib sedang berkhutbah. (Foto: NU Online/Suwitno).

Khutbah Jumat kali ini mengingatkan kepada umat Islam untuk beragama dengan memeluk agama Islam sepenuh hati dan jiwa. Mari kuatkan keislaman dan keimanan dan praktikkan esensi ajaran agama. Jangan sekali-kali menjadikan agama sebagai prilaku formalitas dengan hanya menjalankan ibadah-ibadah mahdhah semata namun menafikan dan abai terhadap nilai-nilai ajarannya seperti kemanusiaan, kejujuran, saling menghormati, dan tidak berbuat dzalim kepada orang lain.

 

Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul ā€œKhutbah Jumat: Mari Beragama dengan Sepenuh Jiwaā€ Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

 

Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ لِلهِ Ų±ŁŽŲØŁ‘Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ ŁˆŁŽŲØŁŁ‡Ł Ł†ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁ†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ų±ŁŽŁŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁ‘ŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ اٰلِهِ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŲØŁŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ„ŁŲ­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ų„ŁŁ„Ł‰ŁŽ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ’Ł†ŁŲŒ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„Ł°Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ الله ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡ Ł„ŁŽŲ§Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ų§Ł’Ł„Ł…ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†. ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁ‘ŁŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ€Ł…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŲµŲ§ŲÆŁŁ‚Ł Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ Ų§Ł’Ł„Ų£ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†. Ų£ŁŽŁ…ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ§Ų¶ŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. Ų§ŁŲŖŁ‘ŁŽŁ‚ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŁ‚ŁŽŁ‘ ŲŖŁŁ‚ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ…ŁŁˆŁ’ŲŖŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‰ : ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ Ų§ŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ فِى السِّلْمِ ŁƒŁŽŲ§Ū¤ŁŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ Ū–ŁˆŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŲØŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ų§ Ų®ŁŲ·ŁŁˆŁ°ŲŖŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ų·Ł°Ł†ŁŪ— Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł— Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŲÆŁŁˆŁ‘ŁŒ Ł…Ł‘ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŒĀ 

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Menjadi kewajiban setiap khatib dalam mengawali khutbahnya untuk senantiasa mengingatkan dan mengajak para jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Takwa merupakan bekal yang paling baik dalam mengarungi kehidupan kita. Takwa juga akan senantiasa menjadikan kita terjaga dari melanggar hal-hal yang telah ditentukan oleh agama dengan selalu menguatkan tekad menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan menguatkan ketakwaan, kita akan benar-benar mengaplikasikan esensi dari beragama itu sendiri dan mampu menjadi seorang muslim yang kaffah atau sempurna.

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 208:

 

ŁŠŁ°Ł“Ų§ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų§Ł°Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ Ų§ŲÆŁ’Ų®ŁŁ„ŁŁˆŁ’Ų§ فِى السِّلْمِ ŁƒŁŽŲ§Ū¤ŁŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ Ū–ŁˆŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲŖŁ‘ŁŽŲØŁŲ¹ŁŁˆŁ’Ų§ Ų®ŁŲ·ŁŁˆŁ°ŲŖŁ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁŠŁ’Ų·Ł°Ł†ŁŪ— Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł— Ł„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŲÆŁŁˆŁ‘ŁŒ Ł…Ł‘ŁŲØŁŁŠŁ’Ł†ŁŒĀ 

 

Artinya: ā€œWahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian) secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu.ā€

 

Ayat ini mengingatkan kita untuk senantiasa beragama atau berislam secara utuh dengan tidak meninggalkan satupun kewajiban-kewajiban ibadah yang telah disyariatkan oleh Islam. Kesempurnaan dalam menjalankan ibadah juga bukan hanya terkait ibadah mahdhah,Ā yakni ibadah yang sudah memiliki ketentuan khusus. Namun kesempurnaan ini juga terkait dengan ibadah yang didalamnya memuat nilai-nilai universal agama seperti kemanusiaan, kejujuran, saling menghormati, dan tidak berbuat dzalim kepada orang lain.

 

Kesempurnaan kita dalam beragama Islam ini akan mendatangkan keselamatan sebagaimana makna dari kata Islam itu sendiri yakni selamat. Keselamatan yang akan diraih bukan hanya saat kita hidup di dunia namun saat kita nanti berada di yaumil hisab yakni hari perhitungan saat kita mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan di dunia. Pada saat itu, kita tidak memiliki daya upaya untuk mengelak laporan data perbuatan-perbuatan kita di dunia. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Yasin ayat 65:

 

Ų§ŁŽŁ„Ł’ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ł†ŁŽŲ®Ł’ŲŖŁŁ…Ł Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł“Ł‰ Ų§ŁŽŁŁ’ŁˆŁŽŲ§Ł‡ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲŖŁŁƒŁŽŁ„Ł‘ŁŁ…ŁŁ†ŁŽŲ§Ł“ Ų§ŁŽŁŠŁ’ŲÆŁŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų§ŁŽŲ±Ł’Ų¬ŁŁ„ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŁˆŁ’Ų§ ŁŠŁŽŁƒŁ’Ų³ŁŲØŁŁˆŁ’Ł†ŁŽĀ 

 

Artinya: ā€œPada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.ā€

 

Seharusnya dengan meresapi makna dua firman Allah ini, kita sebagai manusia sadar untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan yang dengan berbagai upayanya masuk ke dalam aliran darah kita dan mempengaruhi kita untuk tidak berislam secara sempurna. Dengan peringatan ini kita diarahkan untuk tidak terjebak dalam sikap beragama yang mengedepankan formalitas semata. Sikap ini seperti tetap melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan sejenisnya, namun di sisi lain kita tetap melakukan kedzaliman, menyakiti orang lain, dan mengambil hak yang bukan milik kita. Naudzubillah.

 

Terlebih di era modern saat ini, di saat sikap hedonisme (cinta kepada materi dunia) semakin terasa menjangkiti kehidupan manusia. Sikap cinta dunia ini akan rawan sekali menjadikan seseorang melakukan tindakan yang tidak menghiraukan apakah itu halal atau haram. Gemerlap dunia telah membutakan hati. Keserakahan telah mengalahkan kemanusiaan. Kekuasaan telah menumbuhkan kesombongan dan prilaku semena-mena kepada orang lain.

 

Di depan mampu mengungkapkan teori agama secara manis, namun di belakang, praktik-praktik yang melanggar tuntunan agama masih saja dilakukan. Sikap-sikap inilah yang menjadikan seseorang jauh dari beragama secara sempurna. Inilah golongan orang yang dalam hadits Nabi riwayat Imam Muslim disebut sebagai golongan orang Muflis atau orang-orang yang merugi. Rasulullah mengingatkan:

 

Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŁŁ’Ł„ŁŲ³ŁŽ مِنْ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲŖŁŁŠ ŁŠŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁŠ ŁŠŁŽŁˆŁ’Ł…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŁŠŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł ŲØŁŲµŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲµŁŁŠŁŽŲ§Ł…Ł ŁˆŁŽŲ²ŁŽŁƒŁŽŲ§Ų©ŁĀ 

 

ā€œSesungguhnya orang yang merugi dari umatku adalah orang yang datang besok pada hari kiamat, sedang ia membawa pahala shalat, pahala puasa, pahala zakat.ā€

 

Ā ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁŠ Ł‚ŁŽŲÆŁ’ Ų“ŁŽŲŖŁŽŁ…ŁŽ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ°ŁŽŁŁŽ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁƒŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁŁŽŁƒŁŽ ŲÆŁŽŁ…ŁŽ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ¶ŁŽŲ±ŁŽŲØŁŽ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§Ā 

 

ā€œNamun ia juga datang dengan amalan mencaci ini, menuduh ini, makan hartanya orang ini, mengalirkan darahnya orang ini, memukul orang ini.ā€

 

Ā  ŁŁŽŁŠŁŲ¹Ł’Ų·ŁŽŁ‰ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ مِنْ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁ‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ مِنْ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡ŁĀ 

 

ā€œNah, kemudian pahala kebaikan orang yang ini pun akan diberikan kepada orang yang ini, orang yang ini pahalanya diberikan kepada orang ini.ā€

 

Ā ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ ŁŁŽŁ†ŁŁŠŁŽŲŖŁ’ Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲØŁ’Ł„ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŁ‚Ł’Ų¶ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų£ŁŲ®ŁŲ°ŁŽ مِنْ Ų®ŁŽŲ·ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ§Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁŁŽŲ·ŁŲ±ŁŲ­ŁŽŲŖŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ų·ŁŲ±ŁŲ­ŁŽ فِي Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±ŁĀ 

 

ā€œApabila pahalanya yang dibuat menebus sudah habis, dosa dari orang yang didzalimi akan diberikan kepada orang ini. Lalu, dimasukkanlah ia ke dalam api neraka.ā€

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Perlu disadari bahwa beragama bukan hanya sebatas teori dan kognisi. Tidak sebatas tahu jika mencuri dan mengambil hak orang lain itu dilarang, namun nyatanya tetap melakukannya. Ā Tahu jika berbohong itu perbuatan dosa, namun tetap mengerjakannya. Antara sisi kognitif (akal), psikomotor (tindakan) dan afektif (sikap) dalam beragama seharusnya berjalan seiringan. Sehingga beragama bukan hanya dikulitnya saja, namun benar-benar mampu mempraktikan esensi dan nilai-nilai yang diajarkan oleh agama. Beragama dengan sepenuh hati dan jiwa inilah yang menjadi cara untuk menyempurnakan keislaman kita.

 

Di sinilah pentingnya mengolah karunia Allah swt berupa hati nurani dan nafsu. Dua hal ini merupakan kekuatan yang jika diolah dengan baik akan mampu menjadikan kita golongan orang yang selamat dan mampu beragama dengan totalitas. Hati nurani selalu membisikkan kepada kita hal-hal yang baik seperti kejujuran, keadilan, dan berkata yang baik dan benar dan sejenisnya.

 

Namun di sisi lain, nafsu menyeret kita kepada tindakan-tindakan ceroboh yang dapat menjerumuskan pada jurang kehinaan seperti merasa hebat dan sombong, merasa lebih dari orang lain, dan sejenisnya. Maka jika nafsu telah menguasai diri, sikap merasa paling sempurna, menyepelekan orang lain, dan sombong pun akan bersemayam pada diri seseorang.

 

Termasuk jika beragama hanya dengan nafsu. Agama akan dijadikan alat kepentingan untuk memperoleh apa yang diinginkan. Jika nafsu telah menguasai, maka seseorang akan beragama dengan mementingkan kulitnya saja dari pada isi ajaran agama itu sendiri. Mari renungkan firman Allah swt:

 

Ų¶ŁŲ±ŁŲØŁŽŲŖŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ų°Ł‘ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ©Ł Ų§ŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ Ų«ŁŁ‚ŁŁŁŁˆŁ’Ł“Ų§ Ų§ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŲ­ŁŽŲØŁ’Ł„Ł Ł…Ł‘ŁŁ†ŁŽ اللّٰهِ ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲØŁ’Ł„Ł Ł…Ł‘ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ū¤Ų”ŁŁˆŁ’ ŲØŁŲŗŁŽŲ¶ŁŽŲØŁ Ł…Ł‘ŁŁ†ŁŽ اللّٰهِ ŁˆŁŽŲ¶ŁŲ±ŁŲØŁŽŲŖŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŲ³Ł’ŁƒŁŽŁ†ŁŽŲ©Ł Ū—Ā 

 

Artinya: ā€œMereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan.ā€ (QS AliĀ Imran: 112).

 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat kali ini. Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah swt untuk dapat menjadi seorang muslim yang secara totalitas dalam beragama. Semoga kita senantiasa mendapatkan keberkahan dalam setiap langkah kehidupan kita. Amin

 

Ų£ŁŽŁ‚ŁŁˆŁ’Ł„Ł Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁŠŁ’ Ł‡Ł°Ų°ŁŽŲ§ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ł„ŁŁŠŁ’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ŲŒ ŁŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŁ’Ł‡ŁŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁŁŁˆŁ’Ų±Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ’Ł…Ł

 

Khutbah II

 

Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ للهِ ŁˆŁŽŁƒŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁŠŁ’ ŁˆŁŽŲ£ŁŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ نِ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲµŁ’Ų·ŁŽŁŁŽŁ‰ŲŒ Ų£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł’ Ł„Ł‘ŁŽŲ§ Ų„Ł„Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ­Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ‹Ų§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŲ±ŁŽŁŁŽŲ§

 

Ų£ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ¹Ł’ŲÆŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽŲŒ Ų£ŁŁˆŁ’ŲµŁŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁŠŁ’ ŲØŁŲŖŁŽŁ‚Ł’ŁˆŁŽŁ‰ اللهِ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŁŁ‘ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŁ’Ų§ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŲŒ Ų£ŁŽŁ…ŁŽŲ±ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų©Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł…Ł ŁŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų¦ŁŁƒŁŽŲŖŁŽŁ‡Ł ŁŠŁŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘ŲŒ ŁŠŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¢Ł…ŁŽŁ†ŁŁˆŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„ŁŁ‘Ł…ŁŁˆŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ł„ŁŁŠŁ…Ł‹Ų§ŲŒ Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ ŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲŒ ŁŁŁŠŁ’ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų­ŁŽŁ…ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒ Ł…ŁŽŲ¬ŁŁŠŁ’ŲÆŁŒĀ 

 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł°Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اغْفِرْ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŖŁ ŁˆŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŽŲ§ŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§ŲŖŁŲŒ اللهم Ų§ŲÆŁ’ŁŁŽŲ¹Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲŗŁŽŁ„ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų³Ł‘ŁŁŠŁŁˆŁ’ŁŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ®Ł’ŲŖŁŽŁ„ŁŁŁŽŲ©ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲ­ŁŽŁ†ŁŽŲŒ Ł…ŁŽŲ§ ŲøŁŽŁ‡ŁŽŲ±ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŲØŁŽŲ·ŁŽŁ†ŁŽŲŒ مِنْ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲÆŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŲ§ŲµŁ‘ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŁ„Ł’ŲÆŁŽŲ§Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł‘ŁŽŲ©Ł‹ŲŒ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų“ŁŽŁŠŁ’Ų”Ł Ł‚ŁŽŲÆŁŁŠŁ’Ų±ŁŒ

 

Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŲŒ Ų„Ł†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ ŁŠŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„Ų­Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁŠŁ’ŲŖŁŽŲ§Ų”Ł ذِي Ų§Ł„Ł’Ł‚ŁŲ±Ł’ŲØŁŽŁ‰ ŁˆŁŠŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„ŁŁŽŲ­Ł’Ų“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲØŁŽŲŗŁ’ŁŠŁŲŒ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲøŁŁƒŁŁ…Ł’ Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁƒŁŁ…Ł’ ŲŖŁŽŲ°ŁŽŁƒŁ‘ŁŽŲ±ŁŁˆŁ’Ł†ŁŽ. ŁŁŽŲ§Ų°ŁƒŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ ŁŠŁŽŲ°Ł’ŁƒŁŲ±Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ°ŁŁƒŁ’Ų±Ł اللهِ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung