Khutbah

Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

NU Online  ·  Kamis, 3 Juli 2025 | 12:00 WIB

Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Ilustrasi berbakti kepada kedua orang tua. Sumber: Canva/NU Online.

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang paling utama bagi setiap anak. Orang tua kita adalah anugerah yang tidak ternilai, mereka adalah sebab kita diberi kehidupan, mereka juga membesarkan kita dengan kasih sayang. Mari melalui khutbah kali ini, kita renungkan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan bagaimana kita dapat menunjukkan rasa syukur dan penghargaan kepada mereka. Semoga kita dapat menjadi anak yang berbakti dan membuat orang tua kita bahagia.


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul: "Keistimewaan Berbakti Kepada Orang Tua" Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi).


Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَى وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى.

 أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam kesempatan yang mulia ini, izinkan khatib berwasiat kepada seluruh hadirin sekalian, khususnya untuk diri khatib pribadi, mari sama-sama kita jaga dan tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Yakni dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Allah Ta'ala berfirman:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim". (Qs. Al-Imran: 102)


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Orang tua adalah anugerah terbesar dari Allah Ta’ala yang wajib kita jaga dan syukuri. Mereka adalah sebab kehadiran kita di dunia ini, orang pertama yang menyambut kelahiran kita dengan penuh kebahagiaan, dan jasa-jasa mereka tidak akan pernah dapat kita balas dengan apapun. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa Allah mengaitkan ridha-Nya dengan ridha kedua orang tua. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: رِضَى اللّٰهِ فِي رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اللّٰهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ (أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَصَحَّحَهُ إِبْنُ حِبَّانِ والحَاكِمُ)


Artinya: Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah terletak pada murka kedua orang tua.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, dan dinilai sahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim).


Melalui hadits ini, kita bisa pahami bersama bahwa jika kita mengharap ridho Allah salah satu yang mesti kita perhatikan sungguh-sungguh adalah membuat orang tua kita ridho. Sekaligus hadits ini menekankan untuk tidak meremehkan hak-hak orang tua kita, sebab hal tersebut bisa menjadi petaka dan bencana bagi seorang anak, karena durhaka dan mengecewakan kepada orang tua bisa memicu murka Allah Ta'ala. Naudzubillah min dzalik.


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Allah Ta'ala berfirman: 


وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا


Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS al-Isra': 23)


Mengenai ayat tersebut ada kesamaan dengan sebuah riwayat yang ditampilkan oleh Imam Abu Laits As-Samarkandi dalam kitab beliau Tanbihul Ghafilin halaman 124: 


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: لَوْ عَلِمَ اللَّهُ شَيْئًا مِنَ الْعُقُوقِ أَدْنَى مِنْ أُفٍّ لَنَهَى عَنْ ذَلِكَ، فَلْيَعْمَلِ الْعَاقُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ، فَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ، وَلْيَعْمَلِ الْبَارُّ مَا شَاءَ أَنْ يَعْمَلَ فَلَنْ يَدْخُلَ النَّارَ


Artinya: "Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Jika Allah mengetahui sesuatu dari durhaka yang lebih rendah daripada 'uff' (kata-kata kasar), niscaya Allah akan melarangnya. Maka hendaklah orang yang durhaka melakukan apa saja yang dia inginkan, karena dia tidak akan masuk surga. Dan hendaklah orang yang berbakti melakukan apa saja yang dia inginkan, karena dia tidak akan masuk neraka."


Ma'asyiral muslimin rahimakumullah 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya menegaskan betapa besarnya dosa durhaka kepada orang tua. Beliau menyatakan bahwa seandainya Allah mengetahui bentuk durhaka yang lebih ringan daripada sekadar mengucapkan kata “ah” atau berkata kasar kepada orang tua, niscaya Allah akan melarangnya. Hal ini menunjukkan bahwa durhaka kepada orang tua merupakan perbuatan yang sangat tercela, yang dapat mendatangkan murka Allah dan menghalangi seseorang untuk masuk surga.


Sebaliknya, orang yang berbakti kepada kedua orang tua digambarkan sebagai mereka yang akan memperoleh kebaikan dan pahala yang besar, serta terhindar dari siksa neraka, meskipun mereka pernah melakukan kesalahan atau dosa lainnya. Ini menunjukkan bahwa bakti kepada orang tua memiliki pengaruh positif yang luar biasa dalam kehidupan seseorang, bahkan dapat menjadi jalan untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah Ta’ala.

 

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Diriwayatkan dari beberapa sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda, “Kurangnya doa untuk kedua orang tua dapat menyempitkan kehidupan seorang anak.” Kemudian, seseorang bertanya kepada sahabat tersebut, “Apakah seorang anak masih dapat membuat orang tuanya ridha setelah mereka meninggal dunia?”Sahabat itu menjawab, “Tentu, seorang anak dapat membuat orang tuanya ridha melalui tiga cara. 


Pertama, menjadi anak yang saleh, karena tidak ada yang lebih dicintai oleh orang tua selain kesalehan anaknya. Kedua, menjaga silaturahmi dengan kerabat dan sahabat orang tua. Ketiga, mendoakan serta memohonkan ampunan bagi kedua orang tua dan bersedekah atas nama mereka.”Demikian penjelasan yang terdapat dalam kitab Tanbihul Ghafilin karya Imam Abu Laits As-Samarkandi, halaman 129.


Demikian khutbah siang hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan semoga kita bisa menjaga bakti kita kepada kedua orang tua kita, hingga menjadi sebab kita pantas mendapat ampunan dan rahmat Allah Ta'ala. Aamiin ya rabbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ


فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ.


رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.


عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ.


Ustadz Abdul Karim Malik, Alumni Al Falah Ploso Kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.