Khutbah Jumat: Hari Santri dan Cara Jihad Masa Kini
NU Online Ā· Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Nur Rohmad
Kolomnis
Materi Khutbah Jumat ini mengulas tentang pentingnya melanjutkan spirit resolusi jihad para ulama dan santri dahulu dalam berjuang untuk Indonesia. Penerjemahan dari semangat itu, dalam konteks masa kini, salah satu yang paling cocok adalah jihad di bidang ilmu pengetahuan.
Ā
Ā
Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: HariĀ SantriĀ danĀ CaraĀ JihadĀ MasaĀ Kini". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)
Khutbah I
Ā
Ų§ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁ ŁŁŁŁŲÆŁ Ų¹ŁŲÆŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ±ŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŲ²ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŲ³ŁŁ
ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲ²ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų®ŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ
Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŲ Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁ
Ł°ŁŁŲ ŁŁŲ„ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ: ŁŁŲ±ŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŲŖŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł ŲÆŁŲ±ŁŲ¬ŁŲ§ŲŖŁ Ū ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŲŖŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ Ų®ŁŲØŁŁŲ±Ł
Ā
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wataāala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.
Ā
Kaum Muslimin jamaāah shalat Jumāat rahimakumullah,
Hari ini, 22 Oktober 2021 adalah Peringatan Hari Santri. Pada tanggal dan bulan yang sama di tahun 1945, Hadratussyekh KH M Hasyim Asyāari mencetuskan fatwa Resolusi Jihad. Resolusi Jihad itulah yang menggerakkan seluruh elemen bangsa terutama para ulama dan santri untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda jilid dua yang membonceng Sekutu. Hingga pada puncaknya terjadilah pertempuran yang luar biasa di Surabaya pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Ā
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para ulama dan santri berjihad dengan sinaan (senjata). Setelah kemerdekaan berhasil direbut dan dipertahankan, maka saatnya kini para santri berjihad dengan bayaan (menyebarluaskan ilmu). Marilah kita teladani Kiai Hasyim yang bukan hanya pejuang kemerdekaan tapi juga pejuang ilmu dan keaswajaan. Pondok Pesantren Tebuireng adalah bukti otentik dari jihaad bil bayaan yang beliau lakukan. Bentuk lainnya adalah puluhan karya tulis dalam berbagai bidang keilmuan Islam yang menjelaskan tentang ajaran dan nilai keislaman terutama keaswajaan dan ke-NU-an.
Ā
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Bertepatan dengan Hari Santri hari ini, dalam khutbah yang singkat ini, khatib akan menguraikan secara singkat beberapa butir pemikiran Kiai Hasyim Asyāari tentang keaswajaan yang kami rangkum dari berbagi karya tulis beliau. Dengan mengetahui beberapa pemikiran Kiai Hasym, diharapkan kita dapat melanjutkan perjuangan keilmuan dan keaswajaan beliau.
Ā
Pertama, Kiai Hasyim Asyāari menegaskan aqidah tanziih,yakni bahwa Allah tidak menyerupai sesuatu pun di antara makhluk-Nya, Allah bukan benda dan Mahasuci dari sifat-sifat benda, Allah tidak menempati tempat dan arah, serta tidak berlaku bagi-Nya peredaran masa.
Ā
Kedua, beliau menjelaskan kebolehan bertawasul dengan orang-orang shalih seperti para nabi, ahlul bait, dan para wali, baik ketika mereka masih hidup ataupun sesudah meninggal, bahkan beliau sendiri sering bertawassul dalam karya-karyanya.
Ā
Ketiga, beliau juga menegaskan bahwa melakukan perjalanan untuk ziarah ke makam Nabi shallallahu āalaihi wasallam adalah termasuk sunnah yang disepakati oleh umat Islam dan perbuatan taat yang sangat agung serta memiliki keutamaan yang sangat dianjurkan. Beliau juga menganjurkan agar peziarah bertabarruk dengan melihat raudhah dan mimbar Nabi.
Ā
Keempat, KH Hasyim Asyāari juga menegaskan kewajiban bermazhab bagi seseorang yang bukan mujtahid mutlak meskipun telah memenuhi sebagian syarat-syarat ijtihad. Mazhab yang bisa diikuti pada dasarnya adalah mazhab siapa pun asalkan pendirinya adalah seorang mujtahid mutlak. Karena memang para ulama mujtahid mutlak bukan hanya pendiri mazhab empat seperti Sufyan ats-Tsauri, Sufyan bin āUyainah, Ishaq ibn Rahawaih dan lainnya. Namun KH Hasyim Asyāari menegaskan bahwa sekelompok ulama mazhab Syafiāi menyatakan tidak boleh bertaklid kepada selain imam mazhab empat karena beberapa alasan teknis. Oleh karenanya orang yang keluar dari mazhab empat di zaman sekarang termasuk kelompok ahli bidāah (mubtadiāah).
Ā
Kelima, dalam menyikapi perbedaan pendapat antara empat mazhab dan perbedaan dalam intern mazhab Syafiāi, Kiai Hasyim Asyāari menegaskan bahwa hal tersebut lumrah. Sudah maklum bahwa ikhtilaf (perbedaan) dalam furuā telah terjadi di antara para sahabat Rasulullah. Mereka tidak pernah saling menyesatkan.
Ā
Keenam, KH Hasyim Asyāari juga mengikuti mayoritas ulama yang membagi bidāah menjadi bidāah wajib, haram, sunnah, makruh, dan mubah. Beliau menegaskan bahwa menggunakan tasbih, melafalkan niat (membaca ushalli), talqin mayit, sedekah untuk mayit, tahlilan, ziarah kubur, dan semacamnya adalah bidāah yang baik, bukan bidāah yang sesat.
Ā
Ketujuh, menurut Kiai Hasyim, para pelaku bidāah (al-mubtadiāuun) muncul di Indonesia pada sekitar tahun 1330 H. Ahli bidāah tersebut menurut beliau terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
- Para pengikut Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi (pendiri Wahhabi), Ibnu Taimiyah dan kedua muridnya Ibnul Qayyim dan Ibnu Abdil Hadi
- Kelompok Rafidhah, yaitu mereka yang menolak kekhilafahan sayyidina Abu Bakr dan melampaui batas dalam mencintai Sayyidina Ali dan ahlul bait.
- Kelompok Ibaahiyyuun, yaitu orang-orang yang meyakini bahwa jika seseorang telah mencapai derajat tinggi dalam ibadah, maka boleh baginya meninggalkan kewajiban dan melakukan perkara haram.
- Para Penganut Paham Reinkarnasi
- Para Penganut Paham Huluul dan Ittihaad, yaitu kelompok yang meyakini bahwa Allah menempati sebagian makhluk-Nya dan kelompok yang meyakini bahwa Allah bersatu dengan alam.
Ā
Menurut Kiai Hasyim, lima kelompok di atas bukanlah golongan yang benar sehingga wajib diwaspadai dan dijauhi.
Ā
Kedelapan, dalam Muqaddimah al-Qaanuun al-Asaasi Li Jamāiyyah Nahdhatil Ulamaaā, setelah menjelaskan tentang pentingnya persaudaraan, persatuan, guyub rukun, bekerja sama dan saling tolong menolong dan bahaya perpecahan, KH Hasyim mengingatkan para ulama mazhab empat akan bahaya golongan-golongan yang menyimpang yang telah berkonsolidasi dalam berbagai perkumpulan dan menyebutkan beberapa hadits dan atsar tentang hal itu. Salah satu hadits yang beliau sebutkan:
Ā
ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :Ų„ŁŲ°ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±ŁŲŖ Ų§ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲØŁŲÆŁŲ¹Ł ŁŁŲ³ŁŲØŁŁ Ų£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲøŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŲ ŁŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ¦ŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł Ų£ŁŲ¬ŁŁ ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ (أخرج٠اŁŲ®Ų·ŁŲØ Ų§ŁŲØŲŗŲÆŲ§ŲÆŁ)
Ā
Maknanya: āJika muncul berbagai fitnah, bidāah dan para sahabatku dicaci maka hendaklah seorang ulama menampakkan ilmunya (menjelaskan dan menyebarkannya kepada masyarakat), jika ia tidak melakukannya maka ia terkena laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnyaā (HR. al-Khathib al-Baghdadi).
Ā
Maāasyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.
Ā
Ų£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁ°Ų°ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŲ ŁŁŲ§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŗŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŲ±ŁŁŲŁŁŁŁ Ł.
Ā
Khutbah II
Ā
Ų§ŁŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲµŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲµŁŲ·ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§. Ų£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų“ŁŲ±ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ
Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ų£ŁŁ
ŁŁŲ§ ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŲ ŁŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ Ų£ŁŁŁŲµŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŲØŁŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł Ų¹ŁŲøŁŁŁŁ
ŁŲ Ų£ŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ: Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲµŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ Ų¢Ł
ŁŁŁŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§Ų Ų§ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲµŁŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų¢ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲØŁŲ±ŁŲ§ŁŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŲŁŁ
ŁŁŁŲÆŁ Ł
ŁŲ¬ŁŁŁŲÆŁ. Ų§ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŲ§ŲŖŁ ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲŁŁŁŲ§Ų”Ł Ł
ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŁŲ Ų§ŁŁŁŁ
Ų§ŲÆŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲØŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŲŗŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲØŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ®ŁŲŖŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŲÆŁŲ§Ų¦ŁŲÆŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŁŁŲ Ł
ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŲ§ ŲØŁŲ·ŁŁŁŲ Ł
ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų®ŁŲ§ŲµŁŁŲ©Ł ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ł
ŁŁŲ©ŁŲ Ų„ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ų“ŁŁŁŲ”Ł ŁŁŲÆŁŁŁŲ±Ł
Ų¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŲŁŲ³ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŲŖŁŲ§Ų”Ł Ų°ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲØŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲŁŲ“ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŲØŁŲŗŁŁŁŲ ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲŖŁŲ°ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§Ų°ŁŁŲ±ŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲØŁŲ±Ł
Ā
Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur
Baca naskah khutbah lainnya:
- Khutbah Jumat: Meneladani Kecintaan Rasulullah terhadap Tanah Air
- Khutbah Jumat: Tiga Nilai Kepahlawanan untuk Mengisi KemerdekaanĀ
- Khutbah Jumat: 4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka
Ā
Konten ini hasil kerja sama NU Online dan Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RIāāāāāāā
Ā
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
6
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
Terkini
Lihat Semua