Kesehatan

Thibbun Nabawi Kemenyan Arab untuk Kesehatan Reproduksi Wanita

Sel, 2 Januari 2024 | 10:00 WIB

Thibbun Nabawi Kemenyan Arab untuk Kesehatan Reproduksi Wanita

Ilustrasi wanita. (Foto: NU Online)

Kesehatan reproduksi wanita di Indonesia saat ini sangat perlu diperhatikan. Seiring dengan meningkatnya kasus kanker serviks, resiko wanita terinfeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan kesehatan janin yang dikandung juga bertambah rentan. Dampak resiko tersebut pada bayi adalah dapat mengalami gangguan pertumbuhan, lahir prematur, atau bahkan yang lebih fatal seperti keguguran.

 

Wanita memiliki kompleksitas kesehatan reproduksi lintas usia sehingga memerlukan solusi jangka panjang. Selain harus menjaga kesehatan dirinya, kelak saat hamil juga harus memperhatikan kesehatan bayi yang sedang dikandungnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi wanita harus disiapkan sejak wanita itu mengalami masa anak-anak, remaja, hingga dewasa. Nutrisi yang dikonsumsi juga harus diperhatikan agar kesehatan reproduksinya kelak terjamin saat berumahtangga. 

 

Dampak kesehatan reproduksi dan nutrisi wanita dalam jangka panjang akan menentukan kesehatan generasi anak yang dilahirkan. Adakah rekomendasi bahan alam dalam thibbun nabawi untuk menjaga kesehatan wanita yang kelak akan bermanfaat juga untuk keturunannya? Apakah ada manfaat nutrisi dari bahan alam tersebut untuk pertumbuhan anaknya dalam jangka panjang?

 

Ada satu bahan unik yang disebut dalam karya klasik pengobatan Islam untuk kesehatan reproduksi wanita dan anaknya. Di dalam Kitab at-Thibbun Nabawi, Al-Hafiz Adz-Dzahabi menjelaskan manfaat Luban atau Kemenyan Arab dari Abu Nu’aim sebagi berikut:

 

Beri makanlah kaum wanitamu dengan Luban/Kemenyan Arab agar anak yang dikandungnya kelak tumbuh menjadi laki-laki yang berhati kuat dan jika anak tersebut adalah perempuan, maka dia akan menjadi sosok yang baik” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyail Ulum: 1990], halaman 174).

 

Luban atau Kemenyan Arab merupakan getah dari pohon Boswellia serrata maupun Boswellia sacra. Istilah lain yang dikenal dalam dunia perdagangan untuk menyebut bahan ini adalah frankincense, olibanum, dan kundur. Di Timur Tengah, penggunaannya bisa dikonsumsi sebagai makanan atau minuman dan bisa juga dibakar sebagai bahan wewangian.

 

Di Indonesia, penggunaan yang lazim adalah dibakar sebagai bukhur serupa kemenyan. Belum banyak orang yang menggunakannya untuk dikonsumsi sebagai makanan atau minuman. Padahal, para ahli kesehatan telah banyak yang meneliti manfaat konsumsi Kemenyan Arab pada kaum wanita. Sebagian besar penelitian itu dilakukan di luar Indonesia untuk pengobatan pada kanker serviks.

 

Sebenarnya permasalahan kanker pada saluran reproduksi wanita tidak hanya terjadi di Indonesia. Kasus kanker serviks di luar negeri menjadi fokus penelitian karena angka kejadiannya yang tinggi. Ada banyak penyebab kanker serviks atau kanker pada leher rahim, tetapi faktor utamanya adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). 

 

Virus HPV yang dikenal sebagai penyebab kutil kelamin itu menjadi penyebab dari 70% kasus kanker serviks. Salah satu bahan alami yang telah diteliti dan memiliki khasiat kuat untuk mengatasi kanker serviks itu adalah Kemenyan Arab (Ravikumar dkk, 2017, Preparation and Characterization of Integrated Boswellic Acid and Phycocyanin Nanoparticle for Medical Application, International Journal of Pharmacy, 8(7): halaman 80-88).

 

Selain menyebabkan kanker serviks, HPV juga dapat menyebabkan infeksi menular seksual baik pada pria maupun wanita. Infeksi inilah  yang apabila dibiarkan akan menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk kanker serviks pada leher rahim wanita. Infeksi pada area sekitar rahim wanita yang menimbulkan perlukaan telah diteliti dan salah satunya disebabkan oleh HPV (Fahad dan Shameem, 2020, Concept of Cervical Ectopy/Quruhal Rahim in Unani System of Medicine: A Review, International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology, volume 9 nomor 8: halaman 3519).

 

Kemenyan Arab direkomendasikan untuk mengatasi perlukaan pada daerah mulut rahim. Perlukaan ini bisa disebabkan karena berbagai sebab, diantaranya adalah hubungan seksual. Apabila dilakukan secara bersih dengan pasangan yang sehat dalam ikatan pernikahan, maka risiko infeksi sangat kecil. Namun, apabila seorang wanita sedang mengalami penurunan kekebalan tubuh, sistem imunnya yang melemah rentan terhadap paparan infeksi HPV (Dewanti dkk, 2018, Hubungan Infeksi Human Papiloma Virus terhadap Terjadinya Ketuban Pecah Dini di RSIA Siti Hawa Padang, Jurnal Kesehatan Andalas Volume 7: halaman 48).

 

Oleh karena itu, pada uraian yang disampaikan oleh Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Kemenyan Arab direkomendasikan untuk wanita usia produktif. Para suami yang sudah beristri disarankan untuk menyediakan Kemenyan Arab agar dikonsumsi istrinya itu. Anjuran ini sangat relevan mengingat seorang istri yang sudah berumah tangga itu memiliki risiko terinfeksi HPV karena adanya kontak dalam hubungan suami-istri.

 

Anjuran ini seolah mengatakan bahwa seorang suami harus memperhatikan kesehatan reproduksi istrinya. Menariknya, himbauan itu sekaligus juga memperhatikan kesehatan bagi generasi yang akan datang. Kemenyan Arab yang dikonsumsi oleh wanita produktif akan berpengaruh terhadap kesehatan calon bayi yang nanti akan dikandungnya, baik bayi laki-laki maupun bayi perempuan.

 

Sebagai efek jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan mental, Kemenyan Arab disebutkan dapat memperbaiki sosok bayi perempuan dan kekuatan hati bayi laki-laki. Kedua hal tersebut mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan generasi masa depan kaum muslimin. Oleh karena itu, manfaat Kemenyan Arab sangat mendukung kesehatan holistik bagi keturunan kaum muslimin.

 

Khasiat Kemenyan Arab untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi relevan dengan penelitian Illamola dan timnya. Dari beberapa bahan alami yang dikonsumsi oleh wanita hamil dan perlu diketahui oleh dokter adalah Kemenyan Arab yang disebut juga Olibanum. Penelitian tersebut mengelompokkan Kemenyan Arab sebagai bahan alami untuk peningkatan kesehatan janin yang sedang dikandungnya (Illamola dkk, 2020, Use of Herbal Medicine by Pregnant Women: What Physicians Need to Know, Frontiers in Pharmacology, Volume 10: halaman 1483).

 

Al-Hafiz Adz-Dzahabi menyebutkan bahwa dosis maksimal harian yang dapat digunakan ketika mengonsumsi Kemenyan Arab untuk dewasa adalah sekitar 4,5 gram. Penggunaannya dicampur dengan gula, baik yang berasal dari gula pasir maupun madu dengan perbandingan 1:1. Untuk wanita hamil, sebaiknya digunakan dosis yang lebih kecil dan dengan pengawasan dokter maupun apoteker.

 

Berdasarkan khasiat-khasiat tersebut, Kemenyan Arab dapat digunakan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita dan berefek baik untuk keturunan. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kebersihan organ reproduksi dengan setia kepada pasangan suami-istri yang sah. Wallahu a‘lam

 

Yuhansyah Nurfauzi, apoteker dan peneliti farmasi.