Kesehatan

Lebih Penting Sehat Jasmani atau Rohani? Begini Penjelasan Gus Ulil

Sel, 19 Maret 2024 | 12:00 WIB

Lebih Penting Sehat Jasmani atau Rohani? Begini Penjelasan Gus Ulil

Ketua PBNU Gus Ulil Abshar Abdalla saat menjadi narasumber dalam Dialog Ramadhan bertajuk Nikmat Menjalankan Gaya Hidup Sehat, di Masjid An-Nahdlah PBNU, Jakarta, pada Senin (18/3/2024). (Foto: NU Online/Aru)

Jakarta, NU Online

 
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil, menyoroti pentingnya kesehatan rohani dalam kehidupan umat Islam. Gus Ulil menegaskan bahwa meskipun kesehatan jasmani memiliki nilai penting, namun kesehatan rohani jauh lebih utama.


"Kesehatan itu dua, ada kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani itu adalah wilayahnya para dokter. Kesehatan rohani adalah wilayahnya para ulama," ungkap Gus Ulil dalam Dialog Ramadhan Nikmat Menjalankan Gaya Hidup Sehat di Masjid An-Nahdlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).


“Kesehatan jasmani penting, tetapi kesehatan rohani lebih penting,” sambungnya.


Dalam konteks ini, Gus Ulil menekankan peran ulama sebagai “dokter” dalam menjaga kesehatan rohani umat Islam. Ia menjelaskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi negara yang sehat secara rohani tanpa kehadiran ulama. 


Menurut Gus Ulil, Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi Muslim terbesar di Indonesia bahkan dunia memiliki peran sentral dalam mengurus kesehatan masyarakat dari sisi rohani.


“Bangsa Indonesia tidak bisa sehat rohaninya kalau tidak ada ulama. Kalau tidak ada NU, Indonesia ini tidak sehat. Kiai itu mengurus kesehatan masyarakat, kesehatan jiwanya. Ini jiwa dalam artian ruh. Indonesia harus sehat rohani dan jasmani tetapi lebih penting rohaninya. Kalau sehat badannya tok tapi rohaninya tidak sehat, ya repot. Ini penting,” paparnya.


Lebih lanjut ia menerangkan, ulama menurut Nabi Muhammad dalam sabdanya dikatakan sebagai al-ulama waratsatul anbiya yang berarti ulama adalah pewaris para Nabi.


“Ulama itu pewaris nabi. Walaupun kita tidak pernah ketemu nabi, ketika kita bertemu ulama, sama dengan kita bertemu nabi,” terangnya.

 
Gus Ulil menyebut bahwa kesehatan rohani seorang Muslim dapat dilihat ketika ia melaksanakan ajaran-ajaran agama, termasuk puasa.


Ia juga menyoroti tren intermittent fasting yang menjadi populer di kalangan selebriti Hollywood, yang sebenarnya memiliki korelasi dengan puasa Daud dalam Islam.
 

"Puasa intermittent fasting, seperti puasa Daud, sekarang menjadi tren di dunia. Namun, dalam Islam, puasa tidak dianjurkan setiap hari karena Islam adalah agama yang moderat," tambah Gus Ulil.


Menekankan pentingnya kesehatan rohani, Gus Ulil berharap agar masyarakat juga memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek ini, serta menghargai peran ulama dalam menjaga keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani.