Hakikat Ansor adalah Menolong, Hakikat Banser adalah Siaga
NU Online · Ahad, 4 Mei 2025 | 18:15 WIB
Jepara, NU Online Jateng
Sebanyak 5000 kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh penjuru Kabupaten Jepara mengikuti Apel Patriotisme di GOR Desa Watuaji, Kecamatan Keling, Jepara, Sabtu (3/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Kemah Bakti yang digelar selama dua hari sebagai ajang konsolidasi, penguatan militansi, serta pembumian nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus pusat, pimpinan wilayah, serta tokoh pemerintah daerah. Hadir memberikan sambutan, Bupati Jepara H Witiarso Utomo menyampaikan apresiasi dan kekaguman atas semangat yang ditunjukkan para kader Ansor-Banser.
“Kami, Pemerintah Kabupaten Jepara, benar-benar mengapresiasi kegiatan ini. Semoga menjadi momentum untuk memperkuat keakraban dan sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Di tengah suasana yang biasanya penuh perbedaan, hari ini kita disatukan dalam ketulusan,” ungkap Bupati.
Bupati juga mengenang sosok pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, yang menurutnya mampu menanamkan nilai-nilai wawasan kebangsaan secara nyata.
“Inilah wawasan kebangsaan yang sesungguhnya, bahwa kita bisa bersatu menjaga keutuhan NKRI, tanpa melihat latar belakang apa pun,” lanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Jateng, Haeruddin, menyatakan bahwa Kemah Bakti ini adalah manifestasi nyata dari semangat keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan yang telah menjadi jati diri Ansor.
“Ansor harus kuat dalam mencintai NKRI dan memiliki moralitas serta spiritualitas tinggi. Dua hal ini menjadi bekal utama dalam menghadapi tantangan era global,” tegasnya.
Ketua Umum GP Ansor, H Addin Jauharudin dalam amanatnya mengingatkan kembali hakikat Ansor sebagai penolong.
“Ansor itu artinya penolong. Maka, tolonglah negeri ini, bangsamu, tetanggamu, dan saudaramu. Apapun suku, bahasa, dan agamanya. Selama ia tinggal dalam naungan NKRI, tugas kita adalah memastikan mereka merasa nyaman dan terlindungi bersama Ansor,” tegasnya.
Dalam pidato yang inspiratif dan penuh nuansa kebangsaan, Bang Addin juga menyebut keberanian tokoh lokal Jepara, Ratu Kalinyamat, sebagai simbol semangat perjuangan yang harus diwarisi para kader Ansor dan Banser.
“Dari Jepara saya belajar mengukir kayu. Kayu sekeras apa pun bisa diukir, apalagi cinta. Maka sahabat-sahabat Ansor Banser yang belum berkeluarga, jangan khawatir. Katakan pada calon mertuanya: negara saja kami cintai, bangsa kami kawal, apalagi putri Bapak,” ucapnya yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Ia juga menjelaskan pentingnya fungsi-fungsi strategis Banser yang memiliki delapan satuan tugas khusus, mulai dari Bagana (Banser Tanggap Bencana), Basada (Banser Husada), Balantas (Lalu Lintas), Balakar (Kebakaran), Banser Maritim, CBP (Provos), Banser Protokoler, hingga Densus 99 Asmaul Husna yang bersifat rahasia.
"Delapan satuan Banser ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat. Di mana ada bencana, ada Banser. Di mana ada nelayan yang kesulitan, Banser Maritim hadir. Di mana ada kemacetan, Balantas siap membantu. Bahkan hingga urusan protokoler dan kedisiplinan,” jelasnya.
Ia pun mendorong agar satuan-satuan Banser di Jepara terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pesisir dan desa-desa.
Lebih lanjut, Bang Addin menegaskan bahwa keberadaan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) bukan sekadar simbol atau barisan seremonial, melainkan manifestasi nyata dari semangat kesiapsiagaan total demi umat, bangsa, dan negara. Hakikat dari Banser adalah siap hadir kapan pun dan di mana pun untuk menjawab kebutuhan kemanusiaan.
"Banser adalah jiwa siaga. Mereka adalah garda kemanusiaan yang siap 24 jam, baik dalam keadaan darurat bencana, sosial, hingga menjaga kehormatan NU dan NKRI. Di sinilah letak serba gunanya, mereka menjadi tangan yang sigap, kaki yang tangkas, dan hati yang ikhlas,” ungkapnya.
Kita ingin kehadiran Ansor-Banser dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Di mana pun para kader berada, jadi RT, kades, atau pejabat, maka tolonglah wilayahnya masing-masing, tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
4
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Prabowo Serukan Solusi Dua Negara agar Konflik Israel-Palestina Reda
Terkini
Lihat Semua