Internasional

Ziarahi Makam Imam al-Bukhari, Wapres: Punya Ikatan Historis dengan Indonesia

Kam, 15 Juni 2023 | 23:00 WIB

Ziarahi Makam Imam al-Bukhari, Wapres: Punya Ikatan Historis dengan Indonesia

Wapres bersama Hj Wury Ma'ruf Amin dan rombongan saat berziarah di Makam Imam al-Bukhari di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (15/6/2023). (Foto: Setwapres)

Samarkand, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin beserta rombongan menziarahi makam Imam al-Bukhari di Samarkand, Uzbekistan pada Kamis (15/6/2023). Ziarah tersebut menjadi agendanya dalam kunjungan ke negeri tersebut.


Wapres sampai di makam Imam al-Bukhari pada pukul 11.25 waktu setempat. Butuh waktu 35 menit perjalanan dari makam Imam al-Maturidi yang lebih dahulu diziarahinya, berjarak sekitar 25 km.


Tidak dipungkiri, kepopuleran Imam al-Bukhari sebagai seorang ahli hadis mampu menjangkau masyarakat umum secara global. Hal ini tidak terlepas dari kisah penemuan makam Imam al-Bukhari yang menjadi sejarah penting bagi umat muslim dunia.


Wapres menyampaikan bahwa penemuan makam Imam al-Bukhari sarat akan historis dengan Indonesia. Pasalnya, Presiden pertama RI, Ir Soekarno berperan besar dalam penemuan dan pembangunan makam Imam al-Bukhari ini.


Dikisahkan bahwa Pemimpin Uni Soviet di masa itu dipegang oleh Nikita Khruschev, Bung Karno membuat strategi akan hadir memenuhi undangan apabila pemimpin Soviet ini bisa menemukan makam Imam al-Bukhari.


“Dulu ini tidak dikenal, tidak ditemukan (makam) Imam al-Bukhari ini. Tapi Bung Karno menyadarkan pemerintah sini (Uzbekistan) bahwa di sini ada tokoh utama, yaitu Imam al-Bukhari,” jelas Wapres dalam keterangan persnya usai meninjau Makam Imam al-Bukhari di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (15/06/2023).


“Oleh karena itu, Bung Karno (bilang) tidak akan saya datang ke sini kalau tidak dibangunkan makam Imam al-Bukhari,” imbuh Wapres Kiai Ma’ruf.


Sejalan dengan yang dikisahkan tersebut, Wapres berujar telah mengusulkan kepada pemerintah Uzbekistan agar dapat membangun perpustakaan untuk mengenang jasa presiden pertama Indonesia ini yang diberi nama Soekarno Memorial Library.


“Kita sedang mengusulkan supaya di tempat ini dibangun, karena dulu ada kaitan dengan Bung Karno, [yaitu] Soekarno Memorial Library,” sebut sosok kiai asal Banten ini.


“Semacam perpustakaan Bung Karno, untuk mengenang bahwa Bung Karno yang kemudian menemukan tempat ini (Makam Imam al-Bukhari),” tandas Kiai Ma’ruf.


Renovasi besar-besaran
Sebagai informasi, makam Imam al-Bukhari saat ini masih dalam tahap renovasi dan akan dibangun cukup besar. Sebab, rencananya akan tersedia museum dan masjid dengan kapasitas 10 ribu orang jamaah di dalamnya.


“Saat ini sedang melakukan pembangunan yang cukup besar, akan ada museum, makam, dan masjid dengan 10 ribu orang di dalamnya,” ucap Mr Sayyid Mahmudzon, seorang imam di Makam Imam al-Bukhari yang menyambut dan memberikan penjelasan kepada Wapres.


Imam al-Bukhari memiliki nama lengkap Muhammad bin Ismail al-Bukhari ini. Ia memiliki julukan sebagai amirul mukminin fil hadits atau pemimpin orang-orang beriman dalam hal ilmu hadits.


Sosoknya dikenal sebagai ahli hadits  termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah. Bahkan, dalam buku-buku fiqih dan hadits, hadits-haditsnya memiliki derajat yang tinggi.


Imam al-Bukhari lahir di Bukhara, 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M) dan wafat di Khartank, sebuah desa kecil dekat Samarkand pada hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 256 H (1 September 870 M).


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori