Internasional

Warga Palestina Terima Bantuan Kemanusiaan dari NU Care-LAZISNU Lasem Jateng

Sel, 2 April 2024 | 19:00 WIB

Warga Palestina Terima Bantuan Kemanusiaan dari NU Care-LAZISNU Lasem Jateng

NU Peduli Kemanusiaan PCINU Yordania menyalurkan bantuan dari NU Care-LAZISNU Lasem kepada warga Palestina, Senin (1/4/2024). (Foto: dok. PCINU Yordania)

Rembang, NU Online

Warga Palestina telah menerima bantuan kemanusiaan dari NU Care-LAZISNU Lasem, Jawa Tengah yang dikirim atas kerja sama dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania. Bantuan disalurkan lewat perizinan Kerajaan Yordania pada Senin (1/4/2024) hari ini. 


Pembina LAZISNU Lasem, Abdullah Hamid mengatakan bantuan disalurkan langsung ke lokasi pengungsian rakyat Palestina di daerah Irbid yakni perbatasan Suriah, Yordania, dan Palestina.


"Bantuan tersebut berupa sembako yang berjumlah 85 paket dan 25 paket untuk anak-anak. Total ada 110 paket dan anak-anak akan mendapatkan paket berupa cokelat dan makanan ringan," terang Abdullah kepada NU Online pada Senin (1/4/2024).


Abdullah merinci isi bantuan paket sembako untuk pengungsi rakyat Palestina. Setiap paket berisi gula, garam, 1 pack teh,  2 kaleng sarden, minyak goreng, 3 kilogram tepung, 3,5 kilogram beras, dan daging kornet.


Ia menambahkan, bantuan yang disalurkan ke Palestina sebagai bentuk solidaritas dari warga NU, khususnya di warga wilayah administrasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lasem. 


"Ini merupakan bantuan darurat kemanusiaan," tegas Abdullah.


Ia lantas mengisahkan tentang kondisi Palestina saat ini dari seorang warga Palestina, Syekh Sholeh saat mengisi tausiah malam ke-18 Ramadhan di Masjid Jami' Lasem. 


Saat ini korban meninggal dari rakyat Palestina atas penindasan yang dilakukan Zionis Israel lebih dari 30 ribu jiwa. Ditambah korban luka-luka lebih dari 80 ribu jiwa dan ratusan korban belum ditemukan. 


"Saat ini Israel memborbardir pemukiman warga, fasilitas-fasilitas umum, sekolah-sekolah, rumah-rumah ibadah dan rumah-rumah sakit. Akibatnya semua hancur," ujarnya. 


Lebih dari itu, Israel juga telah memboikot fasilitas dan sumber air rakyat Palestina, sehingga rakyat Palestina sulit mendapatkan air minum yang layak, bahkan walaupun hanya seteguk pun untuk berbuka.


"Rakyat Palestina sudah mempertaruhkan harta, benda, dan nyawa untuk mempertahankan haknya hingga tetes darah penghabisan. Kita tidak boleh membiarkan mereka sendirian," pungkas Abdullah.