Warga NU Maroko Meriahkan 1000 Hari Gus Dur
NU Online · Ahad, 30 September 2012 | 07:01 WIB
Kenitera, NU Online
Komunitas Warga Nahdliyyin Maroko yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko turut memeriahkan peringatan 1000 hari wafatnya KH Abdurraham Wahid (Gus dur). <>
Acara ini berlangsung selama kurang lebih sehari penuh (29/9) yang bertempat di wisma mahasiswa STAINU kelas internasional di kota Kenitera-Maroko.
Peringatan ini dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko, KH. Tosari Wijaya yang didampingi Sekprinya H Husnul Amal Mas’ud yang juga sebagai Dewan Mustasyar PCINU Maroko, Pejabat KBRI Rabat dan Mahasiswa Indonesia di Maroko yang terdiri dari berbagai kota di Maroko.
Turut hadir juga dalam acara ini dosen tetap di program studi Aqidah dan Filsafat dan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, DrH Zuhri Amin yang sedang mengadakan Penelitian tenntang Filsafat Ibnu Hazm di Maroko.
Rangkaian acara peringatan ini dimulai sejak sore hari hingga tengah malam, dimulai dengan Diskusi ilmiah dengan tema “Mengkaji Pluralitas Pemikiran Gus Dur" dengan pembicara Zuhri Amin yang dipandu langsung oleh Sekjen PCINU Maroko, Rifqi Maula.
Diskusi berlangsung mulai ba’da Ashar hingga masuk sholat Maghrib. Setelah sholat Maghrib kemudian dilanjutkan dengan Tahlilan, pembacaan Maulid Diba’i dan tausiyah Dubes RI dalam mengenang sosok Gus Dur.
Setelah selesai ramah tamah dan kenduri (makan malam bersama), acara ini dilanjutkan dengan diskusi mengenai Proyek Penulisan Biografi Gus Dur dengan Bahasa Arab yang akan dipasarkan ke Masyarakat Maroko. Mengingat NU di Maroko sudah mulai dikenal dan diminati ulama dan tokoh masyarakat Maroko. Acara ini berakhir hingga pukul 01.00 malam.
Dalam tausiyahnya, Dubes RI Tosari Wijaya menceritakan, “Gus dur itu pernah tinggal di maroko selama tiga bulan bukan untuk kuliah, melainkan hanya untuk melahap buku-buku karangan ulama terkenal Maroko. Beliau sempat mengatakan kalau seandainya saya tidak membaca buku “Al-Akhlaq” karangan Ibnu Rusyd dari Aritoteles ini maka saya akan menjadi Teroris”.
Menurutnya, sikap toleransi luar biasa yang tertanam pada diri Gus dur itu sangat dipengaruhi oleh isi buku ini. Bahkan sampai Gus dur berpesan kepada beliau yang ketika itu akan ditugaskan untuk menjadi Dubes RI Untuk Maroko, “Mas Tosari, sampeyan harus mengunjungi perpustakaan di Fes dan sampaikan salam terima kasih saya ke pengurusnya,” ujarnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muannif Ridwan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
4
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Prabowo Serukan Solusi Dua Negara agar Konflik Israel-Palestina Reda
Terkini
Lihat Semua