Tantangan Puasa di Kanada, Tak Ada Pengurangan Jam Kerja hingga Diolok-Olok
NU Online · Sabtu, 1 Maret 2025 | 21:00 WIB
Muhammad Asrofi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Dosen University of Saskatchewan Kanada Fachrizal Halim berbagi pengalaman mengenai suasana Ramadhan di Kanada yang berbeda dengan di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa aktivitas di kampus tetap berjalan seperti biasa tanpa ada pengurangan jam mengajar.
“Jam mengajar masih sama, tidak ada pengurangan seperti di Indonesia,” katanya pada Tarhib Ramadhan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat-Kanada pada Jumat (28/2/2025).
Ia juga menceritakan tantangan yang dihadapi anak-anak Muslim di negara minoritas Islam. Sebab, mereka berbeda dengan kebanyakan anak lainnya yang tidak berpuasa.
“Anak-anak saya suka diolok-olok oleh teman-temannya saat berpuasa. Sebenarnya saya kasihan, tapi anak-anak akan terbentuk mentalnya dengan kondisi seperti itu. Kalau di tanah air bisa lebih mudah. Kalau di luar negeri tidak ada warung tutup,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Fachrizal juga menyoroti makna puasa sebagai sarana memperoleh ampunan Allah. Mengutip sebuah hadis, ia menyampaikan, “barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu (HR Bukhari),” tuturnya.
Lebih lanjut, Fachrizal mengutip Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183 yang menegaskan bahwa puasa diwajibkan agar umat Islam mencapai ketakwaan. Ia berharap Ramadhan bisa menjadi momentum bagi setiap muslim untuk lebih menjaga sikap dan perkataan, mengganti pesimisme dengan optimisme, serta meningkatkan empati terhadap sesama.
“Yang paling penting kita ganti rasa over confidence (terlalu percaya diri) dengan tawadhu. Karena kita tidak punya daya kecuali diberikan oleh Allah. Semoga kita bisa menggapai rahmat Allah dengan menjalankan ibadah ini secara serius,” ujarnya.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCINU Amerika Serikat-Kanada masa Khidmah 2025-2027 Zainal Abidin mengungkapkan acara ini bertujuan untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
“Dalam kesempatan ini nanti kita bersiap-siap menerima ilmu. Ilmu itu bagaikan cahaya. Cahaya itu bisa menerangi, bisa menerangi kehidupan. Dengan ilmu menambah lampu cahaya dalam menapaki kehidupan,” ujar pengajar University of Texas itu.
Ketua PCINU Amerika Serikat-Kanada Annas Rolli Muchlisin mengucapkan terima kasih kepada Kiai Fachrizal Halim yang sudah mengisi tausiyah dan peserta dari Amerika Kanada dan Indonesia yang mengikuti acara secara daring ini. Imam Masjid Al-Falah Philadelphia, US Ustadz Mochammad Fahmi Arrasyid juga hadir mengisi acara dengan pembacaan tahlil dan doa. Harapannya dengan acara ini menjadi sarana silaturahmi pengurus baru.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua