Internasional

Tahap Awal, Saudi Buka Umrah untuk 20 Ribu Jamaah

Ahad, 8 Agustus 2021 | 06:30 WIB

Tahap Awal, Saudi Buka Umrah untuk 20 Ribu Jamaah

Ilustrasi jamaah umrah dengan protokol kesehatan ketat. (Foto: Reuters)

Jakarta, NU Online

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan jumlah jamaah umrah sementara hanya 20.000 jamaah. Penetapan jumlah tersebut untuk tahap awal.


Dikutip dari Gulf News, Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hisham Saeed, umrah dalam jumlah terbatas akan kembali digelar pada 10 Agustus mendatang.


Selain itu, jamaah umrah yang dibolehkan tiba hanya mereka yang berasal dari negara yang masuk "daftar hijau" atau dinilai aman dari lonjakan kasus Covid-19, menurut kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Penerbangan Sipil Saudi.


Menurut Saeed, jumlah jamaah umrah bakal ditingkatkan dalam periode selanjutnya tergantung situasi yang berkembang.

 


Badan Urusan Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menyatakan sudah mempersiapkan protokol khusus untuk menyambut jamaah umrah sesuai protokol kesehatan Covid-19.


Sedangkan penduduk setempat yang ingin melaksanakan umrah harus mendaftar terlebih dulu melalui aplikasi Etamarna. Sedangkan pendaftaran jamaah umrah internasional dilakukan melalui badan terkait.


Saat ini ada sekitar lebih dari 6.000 agen perjalanan dan 30 situs yang menangani jamaah umrah.


Para calon jamaah umrah bisa memesan perjalanan umrah mulai dari transportasi sampai katering selama mereka menjalankan ibadah.


Seperti dilansir Saudi Gazette, Hisham Bin Saeed baru mengizinkan umat Muslim dari negara tertentu menggunakan penerbangan langsung untuk menunaikan ibadah umrah.

 


Larangan sementara menerima kunjungan langsung dari Indonesia dan sejumlah negara lain itu ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan Badan Penerbangan Sipil Saudi (GACA). 


Selain Indonesia, Saudi sementara melarang kedatangan penduduk dari India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab (UEA), Ethiopia, Vietnam, Afghanistan dan Libanon.


Penyebab utama larangan kunjungan dari Saudi adalah negara-negara itu tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon