Sambut Jamaah dari Madinah, KKHI Makkah Siapkan Ambulans hingga Dokter Spesialis
NU Online · Kamis, 8 Mei 2025 | 22:00 WIB

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah yang berlokasi di Syisyah Janubiyah, Makkah, Arab Saudi pada Kamis (8/5/2025). (Foto: NU Online/Patoni)
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Jamaah Haji Indonesia diberangkatkan ke Madinah mulai 10 Mei 2025. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab memastikan seluruh layanan telah siap termasuk layanan kesehatan.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Edi Supriyatna menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah layanan kesehatan, termasuk 90 tenaga kesehatan yang kompeten. Hal ini untuk memastikan jamaah haji tertangani dengan baik jika seketika mengalami gangguan kesehatan.
Dokter Edi menerangkan, 10 ambulans sudah disiapkan untuk masing-masing sektor di Makkah.
"Dokter spesialis juga kita siapkan, ada 39 dokter spesialis yang kita sebar untuk masing-masing sektor," ujar Edi, Kamis (8/5/2025) di Kantor KKHI Makkah yang berlokasi di Syisyah Janubiyah.
Dokter spesialis yang disediakan KKHI Makkah ialah spesialis jantung, paru-paru, penyakit dalam, syaraf, bedah umum, bedah ortopedi, anestesi, dan spesialis rehab medik.
"Paling banyak dokter spesialis jantung," kata dokter Edi.
KKHI Makkah untuk menyediakan layanan gawat darurat yang berada di lantai dasar kantor KKHI. Layanan ini tersedia 24 jam untuk jamaah haji yang dibagi menjadi tiga shift petugas dan tersedia sebanyak 7 ranjang atau bed.
Ruang observasi juga telah disiapkan sebanyak 10 bed. "Kita lengkapi dengan alkesnya. Kemudian baru kita bisa melakukan pelayanan," ujar Edi.
Sejumlah alat-alat kesehatan (alkes) telah disiapkan untuk mendukung layanan, di antaranya alat pacu jantung, oksigen, dan lainnya.
KKHI Makkah juga menyediakan layanan kesehatan bagi jamaah dengan gangguan demensia. Apalagi dengan faktor eksternal seperti cuaca panas yang akan memunculkan dehidrasi kemudian berdampak pada demensia waktu dan tempat bagi seseorang.
Edi menandaskan bahwa gangguan kesehatan bisa menimpa siapa saja bukan hanya jamaah haji lansia, tetapi juga seluruh jamaah, termasuk jamaah yang tergolong muda.
"Sehingga langkah antisipasi dan pencegahan perlu dilakukan sehingga tidak banyak berurusan dengan gangguan kesehatan yang dapat mengganggu proses ibadah haji," pungkasnya.
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
5
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
6
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua