Internasional LAPORAN KHUSUS RAMADHAN

Rutinitas Ramadhan di Kota Konya Turki

Jum, 24 Juni 2016 | 16:00 WIB

Turki, NU Online
Tidak terasa kita telah menyelesaikan separuh bulan Ramadhan. Tiga hal yang selalu mengiringi bulan Ramadan adalah puasa, tadarus Al-Qur’an dan salat tarawih. Dengan berbagai macam ibadah, Muslim di seluruh belahan dunia berlomba-lomba mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Kontributor NU Online, Hari Pebriantok mencatat beberapa rutinitas selama bulan suci Ramadhan di Kota Konya, Turki. 

1. Mukabele di Masjid Kapı Camii
Mukabele adalah kegiatan membaca atau menghafal Al-Quran yang dilakukan secara bergantian. Di masjid yang dibangun oleh  salah satu keturunan Maulana Jalaluddin Rumi-- Hasanoğlu Şeyh Hüseyin Çelebi pada tahun 1658 ini tradisi mukabele sudah berlangsung selama 50 tahun. Kegiatan mukabele bisa kita ikuti selepas shalat dzuhur. Para hafiz secara bergantian menghafal Al-Qur’an di mimbar masjid sambil disimak oleh para jemaah. Posisi masjid Kapı Camii tidak jauh dari makam Maulana Jalaluddin Rumi. Letaknya yang strategis membuat masjid ini selalu penuh oleh para insan yang beribadah.






2. Ziarah Makam Wali
Masyarakat Turki masih akrab dengan tradisi ziarah kubur para wali. Orang Turki tidak ada yang membidahkan ziarah kubur. Pada bulan Ramadhan jumlah peziarah di makam para wali semakin meningkat. Di Konya, salah satu tujuan peziarah selain ke makam Maulana Jalaluddin Rumi adalah makam Sadruddin Konevi, seorang ulama tasawuf abad ke-13.

  


3. Tarawih di pelataran Masjid Selimiye
Salah satu ibadah sunah pada bulan Ramadhan adalah shalat tarawih. Masyarakat Konya setiap malam berduyun-duyun memadati halaman Masjid Selimiye, salah satu masjid peninggalan Kesultanan Osmani. Masjid Selimiye mulai dibangun pada zaman kekuasan Sultan Selim II (1558-1567). Letak masjid ini di komplek makam Maulana Jalaluddin Rumi. Salat tarawih di tempat ini berjumlah 20 rekaat, setiap dua rekaat salam, dan setelah salam para jemaah membaca salawat atau kalimat tasbih bersama-sama.

4. Minum teh di kedai-kedai
Setelah melaksanakan ibadah shalat tarawih, masyarakat Konya biasa bercengkerama sambil menyesap çay, teh Turki di kedai-kedai yang bersebaran di sekitar masjid. Sebagaimana kita tahu setiap ibadah yang diperintahkan Allah adalah untuk meningkatkan hubungan vertikal dan horizontal secara seimbang. Hubungan vertikal antara makhluk dengan Sang Pencipta, hubungan horizontal yaitu hubungan sesama makhluk Allah SWT.  Minum teh sambil bercengkrama yang bermanfaat adalah salah satu cara menyeimbangkan hubungan vertikal dan horizontal masyarakat Konya dan Turki pada umumnya. Obrolan-obrolan di kedai teh ini mengalir hingga larut malam.