Rektor Universitas Al-Qarawiyyin Maroko: Kami Siapkan Beasiswa untuk Santri Indonesia
NU Online Ā· Ahad, 7 Agustus 2016 | 15:02 WIB
Konflik yang berkepanjangan di beberapa negara Timur Tengah membuat Universitas Al-Qarrawiyin Fez, Maroko dilirik oleh publik. Pihak kampus juga terdorong untuk membuka program beasiswa bagi pelajar asing termasuk santri asal Indonesia yang berkeinginan kuliah di luar negeri.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Al-Qarawiyyin Prof Dr Mustofa Najieb dalam pembukaan pengajian bulanan Asmaul Husna di Pesantren Attawazun, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Ahad (7/8).
"Indonesia dan Maroko sangat dekat, selain ada kesamaan paham Islam Ahlus sunah wal jama'ah pemerintah kedua negara ini telah menjalin hubungan yang begitu erat," kata Prof Mustofa Najieb yang diterjemahkan oleh Zainul Arifin, salah seorang pengajar di Pesantren Attawazun.
Secara legalitas Universitas Al-Qarawiyyin berada di bawah naungan Kerajaan Maroko dan kurikulum pendidikannya memadukan ilmu agama seperti aqidah, syariah, tasawuf, tafsir dan juga ilmu umum seperti filsafat, teknologi informasi, kedokteran, sosiologi, kimia, dan lain sebagainya.
"Syarat untuk mendapatkan beasiswa di Universitas Al-Qarawiyyin adalah harus hafal 30 juz, namun untuk pelajar asing ada dispensasi. Mereka cukup hafal lima juz, sudah berpeluang mendapatkan beasiswa," tegasnya.
Syarat selanjutnya adalah harus menguasai dasar-dasar Bahasa Arab karena bahasa pengantar di kampus itu adalahĀ Bahasa Arab. Dengan menguasai Bahasa Arab mahasiswa menjadi mudah berkomunikasi dan mudah mempelajari kitab rujukan di sana.
"Jika kedua persyaratan itu dianggap menguasai, alurnya selanjutnya adalah registrasi dan mengikuti seleksi yang sudah ditentukan oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Agama. Mereka yang lulus akan mendapatkan beasiswa full dan uang saku minimal 50 dolar," ujarnya.
Al-Qarawiyyin adalah universitas tertua di dunia yang didirikan sejak tahun 859 masehi. Di antara alumninya yang menjadi tokoh dunia adalah Ibnu Khaldun dan Ibnu Rusyd. Masing-masing menjadi tokoh dunia yang ahli di bidang sosiologi dan filsafat. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
3
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
6
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
Terkini
Lihat Semua