Internasional

Peringati Harlah, PCINU Turki Rekatkan Budaya Indonesia-Turki

NU Online  ·  Kamis, 22 Januari 2015 | 04:03 WIB

Kayseri, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kayseri akan menghelat Pengajian Akbar dan Rampak Budaya Indonesia-Turki pada 2-4 Februari 2015 di Kayseri, Turki. Perayaan ini merupaka bagian dari usaha memeriahkan Hari Lahir ke-89 NU menurut hitungan kalender masehi.
<>
Acara ini juga menjadi ajang silaturahim bagi tokoh Islam serta komunitas-komunitas Islam Indonesia dan Turki. Seluruh rangkaian acara tersebut diharapkan mampu menjadi sarana berkumpulnya tidak hanya warga NU tetapi juga seluruh unsur masyarakat di Turki guna memupuk semangat dan menyelaraskan ukhuwah bersama.

Bagi PCINU Turki, acara Harlah tahun ini adalah kali ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan di Konya dan Ankara. Cabang istimewa NU yang terbentuk pada tanggal 3 Juni 2012 melalui Musyawarah Perdana Komunitas Warga Nahdliyyin di Turki (KWNT) ini berupaya terus mengemban tugas untuk memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang damai dan santun.

Ketua panitia Deo Ramadhan menjelaskan, di samping untuk memperingati 89 NU dan memperkenalkannya ke khalayak, acara ini juga menyediakan ruang silaturahim bagi warga Nahdliyin di Turki dan sekaligus berkarya untuk mempromosikan Islam dan budaya Indonsia di khalayak Turki.

“Acara kita ini akan dilaksanakan selama tiga hari dengan kegiatan-kegiatan seperti pembacaan shalawat dibaiyyah, penampilan budaya Islam Indonesia, napak tilas ke jejak-jejak peradaban Islam di kota Kayseri, seminar budaya dan Islam yang akan diisi oleh tokoh dari kedua negara, dan evaluasi internal kinerja tanfidliyyah,” tambah Deo Ramadhan saat dihubungi Selasa (30/12/14) petang waktu setempat.

Ia juga menerangkan, acara seperti ini adalah demi membangun dan sekaligus membina hubungan baik antar komunitas-komunitas Islam di Turki. “Jalinan kerja sama yang sudah terbangun selama tiga tahun PCINU Turki berkiprah di Turki harus tetap dibina dengan berbagai kegiatan bertajuk keagamaan dan kebudayaan seperti ini,” tuturnya.

Duta Besar Indonesia untuk Turki, Wardana yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, mengapresiasi dengan antusias kegiatan tersebut. Ia mendukung bentuk acara yang mempromosikan Islam Indonesia yang ramah.

“Bentuk-bentuk gerakan radikalisme dan fundementalisme Islam di Indonesia sudah sangat mencemaskan. Ini justru akan melemahkan dan mencoreng Islam itu sendiri,” pesan Dubes saat audiensi bersama perwakilan PCINU Turki di Kedutaan Besar Indonesia di Ankara.

Kita, lanjur Wardana, harus ekstra hati-hati karena mereka akan mengintai dan menyebarkan agen khusus untuk meringkus sebanyak mungkin jamaah dan anggota mereka. “Salah satunya juga akan terjadi di Turki. Makanya jangan sampai itu terjadi. Kita harus bergerak preventif,” paparnya. (Bernando J. Sujibto/ Mahbib)