Internasional HARI SANTRI 2020

Peringatan Hari Santri di Brunei Darussalam

Ahad, 25 Oktober 2020 | 09:00 WIB

Peringatan Hari Santri di Brunei Darussalam

Peringatan Hari Santri 2020 oleh Nahdliyin di Brunei Darussalam. (Foto: Jauhar)

Bandar Sri Begawan, NU Online

Tak ingin ketinggalan dalam mengenang jasa para ulama dan santri dalam menegakkan NKRI, Nahdliyin di Brunei Darussalam turut memperingati Hari Santri 2020.

 

Dua majelis secara terpisah digelar. Dua kota ini memang menjadi konsentrasi WNI di Brunei Darussalam. Kota pertama adalah Kuala Belait, sebuah kota industri dan penghasil minyak  di Brunei Darussalam. Kuala Belait adalah tulang belakang ekonomi Brunei karena dari kota inilah minyak dan gas alam dihasilkan. 

 

Cukup unik acara yang digelar oleh Nahdliyin di kota ini. Pasalnya mereka menjadi motor penggerak dalam mengumpulkan dana untuk meringankan beban sesama warga negara Indonesia yang sedang tertimpa musibah di tanah rantau. Penggalangan berhasil mengumpulkan total dana mencapai 5.165 dolar Brunei; setara dengan Rp54.749.000 (Lima puluh empat juta tujuh ratus empat puluh sembilan ribu rupiah) dengan nilai kurs Rp10.600,- per 1 dolar Brunei.

 

Dana selanjutnya diserahkan kepada KBRI Bandar Sri Begawan untuk disampaikan kepada keluarga dua warga negara Indonesia yang meninggal dunia di negara Brunei Darussalam.

 

Penyampaian dana secara simbolis bersamaan dengan peringatan Hari Santri Kamis (22/10) di kediaman sesepuh warga negara Indonesia di Kuala Belait, Ustadz Syarif Mokhtar di Jln Singa Menteri Spg 372-13 No 25 Mumong.

 

Staff KBRI Arif Suyoko Duta Besar menyampaikn amat terharu dengan solidaritas para kawan PMI (pekerja migran Indonesia) Kuala Belait yang ikut andil dalam meringankan beban keluarga almarhumah. "Tentunya pihak KBRI sangat dibantu dengan penggalangan dana ini. Hasil dari penggalangan dana dari Kuala Belait ini saja insyaallah sudah bisa menutup keperluan almarhumah," katanya.

 

Di tempat terpisah inisiator peringatan Hari Santri Mohammad Ragil Suroso ketika ditemui NU Online menyampaikan acara Hari Santri tahun ini menjadi spesial dan lebih bermakna karena para santri dituntut langsung memberi andil dalam menyelesaikan masalah umat. "Jadi bukan hanya acara seremonial saja, alhamdulillah," tuturnya penuh semangat.

 

Kota kedua sebagai lokasi peringatan Hari Santri di Banda Sri Begawan pada Jumat (23/10) di Jln Haji Halus Spg 70 No 05 Bunut. Peringatan Hari Santri di sini diselenggarakan dengan rangkaian acara seremonial, diawali dengan khotmil Qura'n kedua Garda BMI, Tahlil, dan doa arwah.  Kemudian dibuka dengan lantunan ayat Al-Qur'an oleh Firman Idris Bin Sunardi yang membawakan surat Ar Rahman ayat 1-26. 

 

Berikutnya, pembacaan shalawat dan diteruskan dengan menyanyikan Mars Hari Santri dan Mars Ya Lal Wathan. Para jamaah antusias menyanyikan bersama-sama lagu yang penuh heroik itu dengan mengepalkan tangan ke atas.

 

Turut memeriahkan Hari Santri kali ini adalah grop shalawat Pesona asuhan Ustadzah Heti Handayani dan Ustadzah Hjh Dra Binti Afidah yang membawakan Syi'ir Tanpo Wathon, Shalawat Assyifa, dan Allahul Kaafi.

 

Ketua Garda BMI Brunei Darussalam Mohammad Sihabuddin sebagai penanggung jawab acara menyampaikan para alumni pondok pesantren rutin mengadakan sambutan Hari Santri sejak penetapannya oleh Pemerintah Indonesia.

 

"Hari Santri adalah momentum strategis untuk menandai, membentengi sekaligus menegaskan identitas keagamaan dan kebernegaraan kita Nahdliyin," katanya.

 

Gempuran ideologi keberagamaan transnasional merajalela ingin mengambil alih peran dari berbagai penjuru. Menurut Sihabuddin di Hari Santri santri turut memelihara tradisi dan memperkuat identitas Nusantara yang menjunjung tinggi misi rahmatan lil'alamiin sebagai basis keagamaan Islam mereka.


"Selamat Hari Santri 2020, Santri Sehat Indonesia Kuat," kata pemuda asal Pandeglang Banten ini penuh semangat seraya mengepalkan tangan.

 

Kontributor: Jauhar
Editor: Kendi Setiawan