Internasional

Perang Tiga Bulan, Lebih dari 23 Ribu Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel

Sen, 8 Januari 2024 | 18:30 WIB

Perang Tiga Bulan, Lebih dari 23 Ribu Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel

Potret hancurnya di Gaza, Palestina. (Foto: WAFA)

Jakarta, NU Online

Militer Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza dan Tepi Barat, menyebabkan lonjakan korban jiwa sejak meletusnya perang pada 7 Oktober 2023. Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban selama perang tiga bulan itu mencapai angka lebih dari 23 ribu jiwa warga Palestina.


Pada hari ke-94 hari sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 23.161 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 22.835 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sedangkan 337 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. 


Korban jiwa bukanlah satu-satunya dampak pahit dari serangan ini. Sebanyak 57.837 orang lainnya dilaporkan terluka, menciptakan tragedi kemanusiaan yang mendalam di Gaza. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya.


Detail mengenai korban meliputi 7.000 perempuan, 10.000 anak-anak. Selain itu, ratusan tenaga profesional tak luput dari serangan Israel. Sebanyak 326 tenaga kesehatan, 209 tenaga pendidik, 107 jurnalis dilaporkan meninggal dunia akibat serangan Israel. 


Sementara itu, 7.000 orang di antaranya juga dilaporkan hilang. Situasi ini menyoroti dampak luas dan tragis yang diakibatkan oleh konflik berkelanjutan di wilayah tersebut. Kondisi yang semakin memburuk menimbulkan keprihatinan dunia internasional, dan seruan untuk mengakhiri kekerasan dan memulai dialog perdamaian semakin kuat. 


Sejak 7 Oktober 2023, UNRWA melaporkan lebih dari 1,9 juta orang atau lebih dari 85 persen populasi Jalur Gaza telah mengungsi. Situasi ini memaksa keluarga untuk pindah berulang kali demi mencari keamanan. 


Seiring dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan pasokan air minum dan domestik bagi masyarakat, sumur air Khan Younis dan Rafah mengoperasikan dua shift selama 12 jam. Upaya ini bertujuan untuk menyediakan layanan yang konsisten di tengah-tengah konflik yang berkecamuk.


Menurut laporan tersebut, layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) terus diupayakan di Jalur Gaza. Antara tanggal 4-6 Januari 2024, sumur air di Jabalia, Gaza utara, Khan Younis, dan Rafah di Gaza selatan tetap beroperasi, memompa sekitar 21.000 meter kubik air.


"Selama periode yang sama, layanan pengelolaan limbah padat berlanjut di Rafah, Khan Younis dan kamp-kamp area tengah. Sekitar 120 muatan telah dipindahkan ke lokasi pembuangan sementara," tulis UNRWA. 


Upaya berkelanjutan untuk menjaga layanan WASH dan mengatasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza tetap menjadi fokus utama di tengah kondisi yang sulit ini. Organisasi dan badan bantuan terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang terdampak oleh konflik.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.