Pemberontak Suriah Gunakan Senjata Kimia
NU Online · Kamis, 16 Januari 2014 | 20:03 WIB
Jakarta, NU Online
Penyelidik hak asasi manusia PBB Carla del Ponte mengatakan terdapat bukti yang menunjukkan bahwa pasukan pemberontak Suriah menggunakan senjata kimia.Carla del Ponte mengatakan kesaksian para korban dan dokter semakin memperkuat kecurigaan.Â
<>
Menurutnya, meskipun sejauh ini belum ada bukti yang tidak dapat dibantah kemungkinan jenis bahan kimia yang digunakan pemberontak adalah sarin, sebagimana dilansir oleh laman BBC Indonesia.
"Sekarang komisi khusus yang dibentuk oleh sekretaris jenderal akan melakukan penyelidikan dan melapor kepada kita apa sebenarnya yang digunakan," katanya di Jenewa.
"Tetapi saya sedikit terhenyak bahwa indikasi pertama yang kita dapat adalah penggunaan gas syaraf oleh pemberontak," tambah mantan penuntut kejahatan perang itu.
"Sekarang komisi khusus yang dibentuk oleh sekretaris jenderal akan melakukan penyelidikan dan melapor kepada kita apa sebenarnya yang digunakan."
Tugas Komisi Penyelidikan Suriah di bawah bendera PBB, kata Carle del Ponte, belum rampung. Ia adalah salah satu anggota komisi.
Ia mengatakan tidak bisa mengesampingkan kemungkinan pasukan pemberintah juga menggunakan senjata kimia dan mengatakan perlu penyelidikan lebih lanjut.
Sarin adalah gas tak berbau dan tak berwarna yang mempengaruhi sistem syaraf. Sebagian besar negara di dunia melarang senjata pemusnah massal.
Amerika Serikat dan Inggris baru-baru ini mengatakan muncul bukti bahwa sarin digunakan oleh pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
Balita di Sukabumi Meninggal Dipenuhi Cacing, DPR Tekankan Pentingnya Peran Posyandu dan RT/RW
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua