PCINU Malaysia Buka Sekolah untuk Anak Indonesia
NU Online · Kamis, 29 Januari 2015 | 08:42 WIB
Kuala Lumpur, NU Online
Bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia membuka Lembaga Pendidikan Ma’arif. Lembaga Pendidikan ini rencananya akan dimulai pada Februari ini.<>
Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia Marhadi Marzuki (40) Ahad (25/1) kemarin menuturkan, madrasah ini nanti diperuntukkan bagi seluruh umat Islam yang tinggal di negeri Jiran.
“Namun, secara khusus kita mendedikasikannya untuk warga Nahdliyin dari Indonesia,” tambah Marhadi yang kini sedang menyelesaikan PhD di Universitas Malaya ini.
Lembaga Pendidikan yang rencananya ditempatkan di Gombak ini selanjutnya akan berdiri independen. “Jelas, bahwa kita akan mengikuti kurikulum Ma’arif, sebagaimana yang juga diajarkan di pesanten-pesantren Indonesia,” tegasnya.
Meski demikian, lanjutnya, akan ada modifikasi dalam beberapa hal. “Akan kita sesuaikan juga dengan kurikulum yang ada di Malaysia.”
Tenaga pengajar madrasah ini adalah para guru dari Indonesia yang tinggal di Malaysia. “Sementara ini kita anggap cukup (guru yang ada di Malaysia). Nanti kalau kita anggap perlu mengambil dari Indonesia maka kita akan ambil dari sana,” jelasnya.
Menurut Marhadi, salah satu tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk mengenalkan NU, Islam ahlussunnah wal Jama’ah, yang arif terhadap lokalitas, sekaligus menjadi rahmatan lil-‘alamin.
Peresmian pembukaan madrasah tersebut kemarin langsung dihadiri oleh Ketua Pengurus Pusat LP Ma’arif, HZ Arifin Junaidi. (Abdul Aziz/Anam)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua