Internasional

PBB Sarankan 4 Hal untuk Lindungi Warga Palestina

NU Online  ·  Sabtu, 18 Agustus 2018 | 12:30 WIB

PBB Sarankan 4 Hal untuk Lindungi Warga Palestina

Foto: orafoitaliano

New York, NU Online
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan, situasi yang terjadi di Palestina dan Israel sangat rumit. Tidak lain hal itu disebabkan karena kombinasi pendudukan militer yang berkepanjangan, ancaman keamanan yang terus-menerus, institusi politik yang lemah, dan proses perdamaian yang menemui jalan buntu. Akibatnya, banyak warga Palestina –sebagai bangsa yang wilayahnya diduduki- yang meninggal.

Untuk itu, Guterres mengusulkan empat opsi untuk meningkatkan perlindungan warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan Israel. 

Pertama, meneguhkan ‘kehadiran PBB’ di wilayah Palestina dan Israel. Para pemantau hak asasi manusia dan pejabat politik PBB bisa ditempatkan di lapangan. Dengan demikian, PBB bisa memantau dan menyelidiki situasi yang terjadi di lapangan secara langsung dan seketika itu juga. 

Kedua, mengerahkan pasukan keamanan di bawah mandat PBB. Guterres menyebutkan, perlindungan warga Palestina bisa ditingkatkan dengan penempatan pasukan bersenjata di wilayah pendudukan. Secara langsung, mereka bisa memberikan perlindungan fisik terhadap warga Palestina.

Ketiga, menyalurkan bantuan kemanusiaan yang lebih banyak. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil Palestina secara lebih efektif. Selain itu,PBB juga bisa memperluas program dan pembangunan untuk memperkuat institusi Palestina.

Keempat, membentuk peninjau sipil. Mereka berfungsi sebagai peninjau di area-area sensitif di lapangan dan melaporkan berbagai macam isu, khususnya isu-isu perlindungan. 

Namun demikian, Guterres menekankan bahwa untuk mewujudkan semua itu butuh kerjasama dengan Palestina dan Israel. Jika dilihat, Israel kemungkinan akan berat menyetujui hal itu.

“Cara terbaik untuk memastikan keselamatan dan perlindungan penduduk sipil Palestina masih negosiasi penyelesaian yang komprehensif, adil dan final dalam penyelesaian konflik Arab-Israel,” kata Guterres, dilansir laman Reuters, Sabtu (18/8). (Red: Muchlishon)