Internasional

Orang Berhaji Ibarat Pemuda Lepas Masa Lajangnya

Ahad, 18 Agustus 2019 | 15:00 WIB

Orang Berhaji Ibarat Pemuda Lepas Masa Lajangnya

Petugas Pembimbing Ibadah Haji Indonesia kelompok terbang (kloter) JKG 51 asal Pringsewu Lampung, H Akhyarullah, saat memberi pengarahan kepada jamaah haji. (Foto: Faizin/NUO)

Makkah, NU Online
Haji merupakan ibadah penyempurna keislaman seseorang. Oleh karenanya, ibadah ini disebut sebagai rukun Islam yang kelima. Jika orang sudah mampu melaksanakan kewajiban haji, maka hendaknya tidak menunda-nunda dengan berbagai alasan dan bersegera untuk melaksanakannya.
 
Menurut Petugas Pembimbing Ibadah Haji Indonesia kelompok terbang (kloter) JKG 51 asal Pringsewu Lampung, H Akhyarullah, proses haji ibarat seorang pemuda yang sudah waktunya menikah dan melepas masa lajangnya.
 
“Orang yang sudah berhaji itu seperti bujang yang sudah menikah. Jika sudah mampu disegerakan, dan jika sudah menikah harus ada perubahan kepribadian ke arah yang lebih baik,” katanya saat memberi pengarahan kepada para ketua rombongan kloter tersebut di Hotel Al Zaer Mashaer Raudhah, Makkah, Arab Saudi, Ahad (18/8).
 
Seseorang yang sudah berhaji, lanjut dia, harus mampu menjaga hati, tingkah laku, dan lebih baik dari sebelumnya seperti seorang bujangan yang sudah menikah. Segala sisi kehidupannya harus berupaya dimaksimalkan agar menjadi pribadi yang sempurna layaknya kesempurnaan Islam yang sudah didapatkannya.
 
Namun ia juga mengingatkan, agar setelah berhaji seseorang tidak membanggakan diri dengan 'kehajiannya'. Jangan dijadikan gelar 'haji' sebagai niatan untuk menaikkan harga diri dan status sosial di tengah masyarakat. Sebaliknya, jadikan pengalaman spiritual ini sebagai sarana menjaga diri dari tindakan-tindakan dosa.
 
Selain membahas masalah rangkaian rukun dan wajib ibadah haji yang telah dilewati, rapat koordinasi yang dihadiri oleh ketua kloter dan tim pembimbing haji daerah Kabupaten Pringsewu tersebut juga membahas beberapa agenda kloter ke depan.
 
Ketua kloter, H Hilal menjelaskan, kloter yang dipimpinnya tersebut sudah melaksanakan rangkaian Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dengan baik. Kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan thawaf Ifadhah dan Sai untuk menyempurnakan rukun haji.
 
“Kloter JKG 51 akan meninggalkan Kota Makkah pada Kamis, 29 Agustus 2019,” jelasnya tentang kloter yang masuk gelombang penerbangan ke dua ini.
 
Di Madinah, para jemaah akan melaksanakan ziarah ke makam Rasulullah SAW sekaligus melaksanakan ibadah shalat berjamaah selama 40 waktu secara berturut-turut yang dinamai Arbain. 
 
“Kita dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Sabtu, 7 September 2019,” terangnya.
 
Terkait pemulangan jemaah haji gelombang ke dua ke Tanah Air akan dimulai pada Jumat, 30 Agustus 2019 langsung dari bandar udara Madinah. Sehingga seluruh jamaah haji Indonesia yang berjumlah sekitar 231.000 jamaah akan sudah berada di Tanah Air pada 17 September 2019. (Muhammad Faizin/Musthofa Asrori)