NU Afghanistan Pelopori Penghapusan Kekerasan Perempuan
NU Online · Senin, 10 November 2014 | 12:01 WIB
Kabul, NU Online
Sejumlah tokoh agama dan cendekiawan Afganistan dari berbagai provinsi yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama Afghanistan (NUA) mengadakan pertemuan terbatas dengan pakar hukum setempat untuk membahas penghapusan kekerasan terhadap perempuan di negeri muslim ini.<>
Kegiatan diadakan di Golden Star hotel, Shahr-e-now, Kabul Afghanistan, Ahad (9/11) yang didukung oleh KNAHR (Karama Network of Advocacy and Human Rights). Hadir sejumlah perwakilan ulama dari Kunar dan Kandahar, advokat, pengacara, hakim dari Mahkamah Agung setempat dan profesor syariah dari Fakultas Hukum Universitas Kabul.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan beberapa ulama yang telah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013 untuk memperkuat jaringan Nahdlatul Ulama Afghanistan terkait dengan masalah perempuan.
Sumber NU Online dari Kedutaan Besar Indonesia di Afganistan menyebutkan, poin-poin dalam pertemuan tersebut antara lain penolakan NUA Afghanistan terhadap tindak kekerasan terhadap perempuan. NUA juga akan memperjuangkan hak-hak perempuan di Afghanistan yang selama ini mengalami kekerasan, serta memperjuangkan persamaan gender dalam pemerintahan dan kehidupan sehari hari.
Pada bulan Oktober 2014, NUA Afghanistan, diundang oleh Departemen Agama Republik Turki untuk mempresentasikan berdirinya NUA. Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum NUA Maulana Sediqi mempresentasikan asas platform NUA yang independen, toleran, moderat dan tidak terjun langsung ke dalam politik praktis serta bergerak pada isu-isu sosial untuk kemaslahatan umat.
Rencananya, pada 13 November 2014, NUA akan mengadakan pertemuan satu hari yang akan mengundang perwakilan NUA Propinsi Pansjir, NUA Provinsi Logar, NUA Provinsi Paghman, NUA Provinsi Maidan Wardak, NUA Propinsi Nangarhar/Jalalabad, NUA Provinsi Kabul. Tujuan dari pertemuan kali ini adalah untuk meningkatkan jaringan NUA serta presentasi perkembangan NUA di tiap-tiap Provinsi.
NU Afganistan atau disingkat NUA adalah organisasi sosial keagamaan yang terinspirasi oleh keberadaan NU di Indonesia. Seperti NU di Indonesia, NU Afghanistan bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan serta melayani masyarakat dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Berbeda dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di luar negeri yang beranggotakan warga Indonesia, NUA didirikan dan beranggotakan masyarakat setempat. Organisasi mengadopsi sebagian AD/ART dari NU yang ada di Indonesia dengan beberapa penyesuaian terkait regulasi dan kondisi negara setempat. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua