Internasional

Kembali, Afghanistan Diguncang Gempa Dahsyat Ketiga Kalinya dalam Sepekan

Ahad, 15 Oktober 2023 | 22:20 WIB

Kembali, Afghanistan Diguncang Gempa Dahsyat Ketiga Kalinya dalam Sepekan

Wilayah negara Afghanistan (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online
Afghanistan kembali diguncang gempa yang dahsyat pada Ahad (15/10/2023). Gempa kali ini merupakan ketiga kalinya dalam sepekan sejak pertama mengguncang pada Sabtu (7/10/2023) dan kedua pada Selasa (10/10/2023). Gempa ketiga ini berkekuatan 6,3 skala Richter dan berpusat di dekat Herat dengan kedalaman yang semakin dangkal, 6,3 km. Sebelumnya, gempa berkedalaman 10 km.


Dilansir dari situs Surveii Geologi Amerika Serikat, gempa tersebut terjadi pada pukul 10.36 WIB. Selang 20 menit, tepatnya pukul 10.56 WIB, gempa kembali mengguncang Herat, Afghanistan dengan kekuatan 5,4 skala Richter dan kedalaman 10 km.


Bagian barat Afghanistan juga diguncang gempa dengan kekuatan 4,2 skala Richter dan 4,3 skala Richter pada pukul 12.41 WIB dan 13.09 WIB secara berurutan. Masing-masing berkedalaman 8,2 km dan 10 km.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan ada 100 orang dirawat di rumah sakit daerah karena luka-luka. Sementara otoritas setempat menyebut ada satu orang meninggal akibat gempa tersebut. Hal ini sebagaimana dilansir BBC.


Mengutip Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unicef), BBC juga melaporkan bahwa 90 persen korban meninggal gempa yang sebelumnya merupakan perempuan dan anak-anak.


Sementara itu, Abdul Qadeem Mohammadi, kepala dokter di Rumah Sakit Daerah Herat, menyebut sampai saat ini ada 93 korban luka-luka dan 1 orang meninggal yang tercatat. Hal ini sebagaimana dilaporkan AFP News Agency, dikutip dari Al Jazeera.


Sementara itu, Sayed Kazim Rafiqi, penduduk Kota Herat, mengatakan tidak pernah melihat kerusakan yang sedemikian parahnya. Sebagian besar rumah hancur dan orang-orang mengalami ketakutan. "Kita harus membantu dengan cara apapun yang memungkinkan," kata pria 42 tahun itu sebagaimana dikutip dari AP News.


Sebelumnya, pada gempa pertama, Sabtu (7/10/2023), terdapat korban meninggal lebih dari 2000 orang dengan 9000 lainnya mengalami luka-luka. Hal tersebut disampaikan Janan Sayeeq, Juru Bicara Kementerian Bencana, sebagaimana dikutip dari Reuters.


Sayeeq mengatakan 2.053 orang meninggal, 9.240 orang luka-luka, dan 1.320 rumah rusak atau hancur. Jumlah korban tewas melonjak dari 500 yang dilaporkan sebelumnya pada hari Ahad oleh Bulan Sabit Merah.