Jamaah Haji Indonesia Kloter Pertama Tiba di Makkah, Haru dan Rindu Berpadu Jadi Satu
NU Online Ā· Sabtu, 10 Mei 2025 | 22:06 WIB

Jamaah haji kloter pertama tiba di Makkah, Sabtu (10/5/2025). Mereka menginap di Al Ghader Syisyah dan istirahat sejenak sebelum melaksanakan umrah wajib. (Foto: NU Online/Patoni)
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Sepuluh bus meluncur tanpa hambatan menembus jalanan lengang MakkahĀ pada Sabtu (10/5/2025). Bus-bus tersebut berisi jamaah haji Indonesia kloter pertama JKG 1 dari Madinah. Mereka menuju hotel Al Ghader di Syisyah, Makkah tempat mereka singgah dan menginap. Setelah singgah sejenak, mereka akan melaksanakan umrah wajib. Sebelumnya, 380 jamaah haji termasuk mengambil miqat di Dzulhulaifah atau Bir Ali.
Rasa lelah karena cuaca panas dan perjalanan jauh terobati dengan kerinduan mereka menginjakkan kaki di Makkah, tempat utama jamaah untuk memulai rangkaian puncak haji. Mereka tersenyum bahagia, beberapa jamaah haji terlihat berkaca-kaca matanya. Haru dan rindu berpadu menjadi satu. Karena bagi mereka masa tunggu haji tidaklah pendek.
Mereka disambut dengan baik oleh syarikah (perusahaan penyedia layanan jamaah haji dari Arab Saudi). Sedangkan petugas haji dari berbagai layanan juga sudah standby di hotel untuk membantu kebutuhan dan keperluan jamaah haji, baik dari isi kesehatan, akomodasi, transportasi, perlindungan jamaah, pembimbing ibadah
Masuk ke lobi hotel, gapura dari balon berwarna merah dan putih serta karpet berwarna ungu ikut mengiringi kedatangan mereka. Syarikah penyedia layanan memberikan beberapa cendera mata seperti mawar dengan berbagi warna kelopak, tasbih digital, minuman jus berbagi rasa, serta kurma dan biskuit.
Dari bus mereka telah disediakan sofa untuk duduk sejenak sebelum diantar ke kamar masing-masing. Mereka juga disambut dengan shalawat sehingga mereka merasa seperti di kampung halaman sendiri.
Fatonah, ibu berusia 65 tahun mengucap syukur dan shalawat tiada henti semenjak turun dari bus. Sembari menyungging senyum, Fatonah yang juga didampingi suaminya mengungkapkan kebahagiaannya bisa menunaikan ibadah haji setelah menunggu 12 tahun lamanya.
"Alhamdulillah lancar, 12 tahun menunggu, tahun 2013 daftar. Ada rezeki, kita ada niat. Harusnya nunggu 10 tahun, karena terpotong Covid-19, jadi tahun ini baru berangkat," kata ibu Fatonah saat ditemui sembari istirahat.
Kesehatan jiwa dan raga sangat diharapkan jamaah haji. Apalagi usianya sudah tidak lagi muda. Seperti diungkapkan Tukinem Wirya Setama (65). Dia dan suami berharap diberi kelancaran dan kesehatan oleh Allah.Ā
"Mudah-mudahan sehat, ibadahnya bisa lancar," ujar Tukinem, ibu rumah tangga yang sudah menunggu 13 tahun untuk mencapai impiannya bisa berhaji. Tidak ada doa khusus yang ingin dia haturkan kepada Allah selain diberikan selama melaksanakan ibadah haji.
Begitu juga dengan jamaah haji bernama Nelly (62). Rasa haru telah sampai di Makkah tak bisa ia hindari. "Saya sendirian, suaminya saya sudah gak ada. Sudah sampai di sini rasanya senang sekali," ucap ibu Nelly dengan mata berkaca-kaca.
Tangis bahagia juga tak bisa dielakkan oleh jamaah haji Sidik Permana. Laki-laki berusia 60 tahun yang tinggal di Cilincing, Jakarta Utara tersebut menangis tersedu telah menginjakkan kaki di Makkah untuk berhaji.
"Senang sekali. Terima kasih. Semoga sehat dan menjadi mabrur," ucap Sidik sambil mengusap air mata dan mengungkapkan harapan dia nanti di Ka'bah.
Harapan lancar dan sehat juga sangat diharapkan jamaah haji bernama Rohali Saalih Sodji (74). Dia bersama istrinya akan berdoa mengharap haji mabrur. "Saya sama istri. Tapi istri didampingi anak. Senang sekali, terima kasih," ucap Rohali mengungkapkan rasa syukurnya telah sampai di Makkah.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua