Internasional

Israel Tolak Izin Perjalanan Pemain, Final Palestina Cup Ditunda

NU Online  ·  Jumat, 5 Juli 2019 | 13:00 WIB

Yerusalem, NU Online
Final Palestina Cup ditunda setelah Israel menolak memberikan izin perjalanan kepada tim sepak bola asal Gaza, Khadamat Rafat, untuk bermain di Tepi Barat. Diketahui, finalis Palestina Cup tahun ini adalah Khadamat Rafat dan Balata FC. Khadamat berhak melaju ke final setelah sebelumnya berhasil memenangi liga di Jalur Gaza, sementara Balata adalah pemenang liga di Tepi Barat.

Leg pertama Palestina Cup sudah digelar pada Ahad, 30 Juni lalu di Gaza dan berakhir 1-1. Sementara leg kedua seharusnya dilaksanakan pada Rabu, 3 Juli kemarin di Tepi Barat, namun akhirnya ditunda. Menurut Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) Susan Shalabi, leg kedua Palestina Cup terpaksa ditunda karena hanya ada satu pemain dan tiga pejabat klub Khadamat Rafat yang mendapatkan izin perjalanan ke Tepi Barat.

Sebelumnya, PFA sudah mengajukan 35 izin perjalanan kepada Israel, namun sebagian besar ditolak. “Israel bersikukuh menolak izin berpergian mereka (tim Khadamat Rafah) mengutip alasan kekhawatiran keamanan yang tidak dijelaskan," kata Shalabi, Kamis (4/7), dikutip laman middleeastmonitor.  

Direktorat Urusan Sipil Palestina dari Kementerian Pertahanan Israel, COGAT, mengatakan, pihaknya menerima pengajuan izin perjalanan bagi para pemain Khadamah pada 16 Juni untuk 35 orang. Akan tetapi, hanya ada empat orang yang diterima, termasuk tiga diantaranya pejabat klub.

COGAT beralasan, penolakan pemberian izin berpergian tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan pertimbangan yang ada. Badan itu juga berdalih bahwa keputusan itu dikeluarkan dengan hati-hati.

"Aplikasi tersebut dikirim setelah waktu yang ditentukan oleh karena itu melakukan proses penilaian yang tepat dan sesuai pedoman jelas tidak mungkin dilakukan. COGAT tetap berupaya semaksimal mungkin di luar kewajibannya dan dengan hati-hati meninjau serta mempertimbangkan aplikasi izin tersebut,” kata COGAT dalam pernyataan yang dikeluarkannya.

Seorang pejabat Khadamat Rafah, Hodaifa Lafi, mengutuk keputusan Israel tersebut. Lafi menegaskan, Khadamat hanyalah sebuah klub sepak bola sehingga Israel tidak perlu mengkhawatirkannya. Dia menuturkan, pihaknya hanya ingin menyampaikan pesan perdamaian kepada dunia.

Dia juga mengkritik Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) karena tidak menindak tegas langkah Israel tersebut. Menurutnya, perlakukan FIFA kepada Israel yang tidak tegas itulah yang mendorong negeri Zion itu bertindak layaknya kebal hukum. (Red: Muchlishon)