Israel Cemas dengan Perubahan Kebijakan AS di Timur Tengah
-
Fathoni Ahmad
- Kamis, 28 Januari 2021 | 03:05 WIB
Jakarta, NU Online
Saat sebelum Joe Biden dan Kamala Harris dinyatakan menang Pilpres AS, Israel sudah mengungkapkan kecemasannya terhadap beberapa kebijakan yang dulu disepakati dengan Donald Trump terkait Palestina.
Kebijakan yang banyak merugikan rakyat Palestina tersebut berpotensi besar berubah setelah Biden memenangi Pilpres dan dilantik menjadi Presiden AS. Hal itu mengingat hubungan baik antara Biden dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dikutip dari VOA, Joe Biden pernah mengadakan pertemuan dengan Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat pada 9 Maret 2016 lalu, saat dirinya menjadi Wakil Presiden AS mendampingi Presiden Barack Obama.
Israel kembali mengungkapkan kecemasan terhadap kebijakan AS di Timur Tengah di bawah Joe Biden. Warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza menyambut gembira terpilihnya Presiden Joe Biden. Mereka berharap kebijakan terhadap Timur Tengah semasa pemerintahan Trump akan berubah.
Khaled Abu Toameh, seorang jurnalis Palestina mengatakan, prioritas pertama warga Palestina adalah mengusahakan proses perdamaian agar dilanjutkan. Mereka ingin pemerintahan Biden menghidupkan kembali solusi dua negara, yang oleh warga Palestina dinilai telah dihancurkan oleh pemerintahan Trump.
"Mereka juga hendak memulihkan kontak dengan pemerintahan Amerika, yang diboikot Palestina sejak Desember 2017 ketika Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Khaled dilansir VOA.
Kebanyakan pejabat Israel mengakui bahwa Biden sejak lama adalah seorang pendukung Israel. Tetapi Biden juga mendukung pendirian negara Palestina dan akan berusaha menekan Israel agar kembali ke meja perundingan.
Baru-baru ini, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendukung solusi dua negara antara Palestina dan Israel dan akan membatalkan beberapa kebijakan Donald Trump.
Hal itu disampaikan pejabat utusan AS untuk PBB, Richard Mills, ketika meyakinkan Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa, Selasa (26/1) waktu setempat.
Kepada DK PBB, Mills mengatakan bahwa Washington akan mendesak Israel dan Palestina untuk menghindari langkah-langkah sepihak yang membuat solusi dua negara menjadi sulit diwujudkan. Misalnya aneksasi wilayah, pembangunan permukiman, pembongkaran, hasutan untuk melakukan kekerasan, dan lainnya.
“Kami berharap itu akan mungkin untuk mulai bekerja secara perlahan membangun kompetensi di kedua sisi untuk menciptakan lingkungan, di mana kita sekali lagi bisa membantu memajukan solusi,” kata Mills kepada DK PBB, dilansir Reuters, Selasa (26/1).
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Terkait
Internasional Lainnya
Terpopuler Internasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
topik
Opini
-
- Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait
-
- Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023
Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita
-
- Arief Rosyid Hasan | Kamis, 1 Jun 2023
Ekologi Spiritual: Merawat Jagat, Mereformasi Bumi
Berita Lainnya
-
Kunjungi Siskohat, Irjen Kemenag Pertegas Pelayanan Haji Dilakukan Seoptimal Mungkin
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Lantik Auditor, Irjen Harap Jadi Pemecah Masalah
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Pertamina Dukung Penyelenggaraan 'Lagi-Lagi Tenis' Bersama Rans Entertainment
- Nasional | Ahad, 4 Jun 2023
-
Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagkerjaan Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
- Ketenagakerjaan | Kamis, 1 Jun 2023
-
Ajang Inovasi 2023, Pertamina Catat Penciptaan Nilai Hingga Rp12 Triliun
- Nasional | Kamis, 1 Jun 2023
-
Polteknaker Harus Terus Berinovasi Wujudkan SDM Unggul
- Ketenagakerjaan | Rabu, 31 Mei 2023
-
Langkah Pertamina Siapkan SDM untuk Transisi Energi
- Nasional | Rabu, 31 Mei 2023
-
Indonesia Dukung Reformasi Ketenagakerjaan Negara-negara Timur Tengah di Bidang Penempatan Tenaga Kerja
- Ketenagakerjaan | Selasa, 30 Mei 2023
-
Menaker Jelaskan Pentingnya Keberadaan LKS Tripnas dan Depenas
- Ketenagakerjaan | Selasa, 30 Mei 2023