Imam Besar Al-Azhar Nilai ISIS “Plot Zionis Hancurkan Islam”

Kairo, NU Online
Sheikh Ahmed el Tayeb-, Imam Besar Al-Azhar, pemimpin tertinggi di dunia Sunni, telah mengutuk ISIS, menuduhnya melayani plot "Zionis untuk menghancurkan dunia Arab ". 
<>
"Penjahat ini telah mampu mengirimkan kepada dunia citra ternoda dan mengkhawatirkan tentang Muslim," Grand Sheikh Ahmed al-Tayyeb dikutip oleh Agence France Presse (AFP). 

"Kelompok-kelompok teroris fundamentalis, apa pun nama mereka dan pendukung mereka, adalah ciptaan kolonial yang melayani Zionisme dalam plot untuk menghancurkan dunia Arab." 

Militan ISIS telah banyak dikecam oleh umat Islam di seluruh dunia yang diekspresikan dalam bentuk berbagai protes terhadap kelompok teroris tersebut. 

Seiring dengan Imam Al-Azhar, Mufti Saudi Sheikh Abdul Aziz Al Sheikh mendesak umat Islam untuk mengangkat senjata terhadap anggota kelompok militan sebagai agresor yang menyalahgunakan orang hidup, harta dan kehormatan. 

Beberapa hari yang lalu, Mufti Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh mengutuk Al-Qaeda dan para jihadis Negara Islam sebagai "musuh nomor satu" Islam. 

Awal bulan ini, Mesir Mufti Shawqi Allam telah mengutuk kekejaman militan atas tindakan pelanggaran prinsip-prinsip dan ajaran Islam. 

Muslim Sunni dan Syiah India telah bersatu melawan munculnya ISIS, menyatakan bahwa tindakan menghancurkan tempat-tempat suci, mendukung sektarianisme dan perpecahan antara kelompok Muslim tidak dapat dikaitkan dengan negara Islam yang benar. 

Nahdlatul Ulama (NU), kelompok Islam terbesar di Indonesia mengutuk ISIS, mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap kemungkinan penyebaran gerakan di Indonesia. 

Didirikan pada tahun 359 AH (971 M), Al-Azhar menarik minat para cendekiawan dari seluruh dunia Muslim dan tumbuh menjadi sebuah universitas, mendahului perkembangan serupa di Oxford University di London lebih dari satu abad. 

Al-Azhar, yang berarti "yang paling berkembang dan megah," dinamai dari Fatima Al-Zahraa, putri Nabi Muhammad (damai dan berkah besertanya). (onislam.net/mukafi niam)