Internasional

Fatayat NU Organisasi Islam Pertama Berdiri di Negara Azerbaijan

Rab, 12 Februari 2020 | 03:00 WIB

Fatayat NU Organisasi Islam Pertama Berdiri di Negara Azerbaijan

Ketum Fatayat NU Anggia Ermarini (ketiga dari kiri), Dubes Husnan Bey Fananie (kanan) saat pelantikan PCI Fatayat NU Azerbaijan (Foto: Istimewa)

Baku, NU Onine 
Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Azerbaijan resmi dilantik di Baku Azerbaijan tepatnya di Rajawali Restaurant Indonesia, pada Sabtu, 8 Februari 2020. Pelantikan dihadiri langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini dan dibuka Duta Besar RI Baku H Husnan Bey Fananie. 

Husnan Bey Fananie yang merupakan cucu pendiri Gontor ini dalam sambutannya mengatakan kehadiran Fatayat NU di Azerbaijan merupakan organisasi kemasyarakatan yang bernapaskan sendi Islam pertama di Azerbaijan. 

“Perempuan memiliki peran penting di era 4.0. Selain memiliki karakteristik proaktif, kreatif, progresif, inovatif, visioner dan futuristik, perempuan juga harus memiliki iman dan takwa dengan kata lain salehah, begitu pesan Duta Besar RI Baku yang belum lama ini memperoleh award untuk ketiga kalinya sebagai Duta Besar terbaik di Azerbaijan.

Selain Duta Besar RI Baku, hadir pula Ketua Diaspora Network Baku Farid Hàdiaman, Ketua Komisi Pendidikan dan Budaya PPI Dunia Kifah Gibraltar, Ketua PPPIA Azerbaijan Alif Paramardika, para pemuda dan pelajar Azerbaijan serta masyarakat Azerbaijan. 

Tak dapat dipungkiri bahwa ini menjadi momentum hari bersejarah bagi pengurus yang dilantik. Anggia mengatakan bahwa NU sangat visioner terlihat dari lirik mars yang diciptakan sejak puluhan tahun lalu bagaimana membangun nasionalisme dan menselaraskannya dengan Islam.

Pelantikan PCI Fatayat NU Azerbaijan dimulai pukul 10.00 pagi dengan rangkaian acara pembacaan Al-Qur’an dan terjemahnya oleh kader PCIFNU Azerbaijan, dibuka oleh Bapak Duta Besar, peembacaan Ikrar dan diakhiri dengan doa yang dipimpin langsung oleh Duta Besar sembari berpesan perlunya menjaga dan menyampaikan dakwah Islam di Azerbaijan.

Adapun kepengurusan PCIFNU Azerbaijan terdiiri dari Ketum PPFNU Anggia Ermarini sebagai Dewan Pembina, Hj Dian Sarastien, Raden Tesa Contesa, Osy Octaviana sebagai Dewan Penasehat, Siti Nur Azizah sebagai Dewan Kehormatan, Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin sebagai Dewan Pengawas. 

Anggia melantik Kholidah Tamami sebagai Ketua PCI Fatayat NU Azerbaijan berikut Imas, Dwi Ayuningtyas, Dona Alicia, Rinda Harlina dan Annisa Dina Amalia sebagai pengurus masa khidmah 2020-2023. 

Anggia mengatakan bahwa Fatayat NU dì Azerbaijan sangat menarik karena  ini pertama kali, bahkan PCINU belum terbentuk. Istimewa karena di Eropa, Asia Tengah jarang kita punya PCI. 

Meskipun tidak banyak teman-teman Indonesia yang tinggal di Azerbaijan, lanjut Anggia, tetapi melihat semangat dari pengurus baru yang dilantik, ia optimis Fatayat NU di  Azerbaijan akan mampu menyebarkan Islam yang ramah, Islam yang toleran Islam yang damai. Mampu menyebarkan Islam Nusantara. 

“Selamat kepada sahabat Kholidah Tamami dan semua pengurusnya; selamat berkhidmah selamat bergerak; saya yakin Fatayat akan mampu memberikan virus positif,” katanya.  

Anggia yang juga anggota DPR RI menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Bapak Duta Besar yang telah mensupport para pengurus Fatayat NU Azerbaijan. 

Kholidah Tamami yang akrab disapa Olie Tamamijuga mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara pelantikan dan raker yang berlangsung pada 8 Februari 2020. 

Tak ingin menunda waktu, pada Senin 10 Februari 2020 dilangsungkan pengajian sehat perdana kolaborasi PCI Fatayat NU Azerbaija  dan PPPI Azerbaijan. 

Kholidah meenyampaikan rasa terimakaasih kepada Bapak Duta Besar dan KBRI Baku serta para pemuda dan pelajar yang telah bahu membahu mensukseskan acara ini. 

Kholidah pernah menjabat sebagai Koordinator Bidang Litbang Pimpinan Wilayah Fatayat NU Banten dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Fatayat NU Pimpinan Cabang Fatayat NU Tangerang Selatan. 

Di bawah pimpinan Kholidah, Fatayat NU Tangsel menjadi satu-satunya organisasi perempuan di Tangsel yang mengikuti pelatihan bela negara. 

Dengan hadirnya Fatayat NU di Azerbaijan Kholidah berharap dapat memberikan kontribusi bagi masayarakat Azerbaijan khususnya kaum perempuan yang siap berperan di era 4.0 ini. Ia juga berharap dapat bersinergi dengan PPPIA, Diaspora Network Baku dan DWP KBRI Baku. 

Editor: Abdullah Alawi