Internasional

Dukung Palestina, Ini Tiga Tuntutan Indonesia ke Dewan Keamanan PBB

NU Online  Ā·  Kamis, 25 Januari 2024 | 13:00 WIB

Dukung Palestina, Ini Tiga Tuntutan Indonesia ke Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. (Foto: tangkapan layar kanal Youtube MoFA Indonesia)

Jakarta, NU OnlineĀ 

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengajukan tiga tuntutan dalam open debate atau debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) padaĀ SelasaĀ (23/1/2024).

Ā 
Dalam pidatonya, Retno menyoroti pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada 18 Januari lalu yang menyebut bahwa Israel tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri.


ā€œSaat ini aksi militer telah meluas di luar Gaza. Ancaman perang terbuka di Timur Tengah merupakan bahaya yang sangat nyata dan sedang terjadi. Untuk itu, dalam pernyataan saya tekankan pentingnya 3 hal,ā€ kata Retno dalam YouTube MoFA, Rabu (24/1/2024).Ā 


Pertama, pentingnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera dan permanen. Menurut Retno, hal ini akan menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, memulai upaya rekonstruksi paska-konflik, dan proses solusi dua negara.


ā€œDi saat yang sama, penting untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza,ā€ kata dia.
Ā 

Kedua, menerima Palestina sebagai anggota penuh PBB. Ia mengatakan, ā€œIni penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel.ā€


Ketiga, menghentikan pasokan senjata ke Israel. Ia menilai bahwa setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah.


ā€œDalam pernyataan, saya tegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas aksinya, termasuk kekejaman yang mereka lakukan di Gaza,ā€ tegas Retno.


Retno juga menyoroti kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam menegakan resolusi terkait konflik Israel-Palestina.


Ia mengecam tindakan Israel yang merenggut nyawa warga Palestina tanpa pertanggungjawaban.


ā€œSaya juga menyampaikan ke mana Palestina harus mengadu jika DK PBB selama berpuluh-puluh tahun gagal menjalankan resolusi yang dibuatnya sendiri, sementara Israel membunuh rakyat Palestina tanpa dihukum?ā€ kata Retno.


Menlu menanyakan apakah lebih dari 25 ribu warga Palestina yang telah tewas, termasuk bayi dan anak-anak yang kelaparan dan kedinginan, masih dianggap terlalu sedikit untuk memicu tindakan segera dari DK PBB.


ā€œApakah lebih dari 25 ribu nyawa yang telah melayang, ditambah dengan semakin banyaknya yang sekarat karena kelaparan dan kedinginan, termasuk bayi dan anak-anak, masih terlalu sedikit untuk kita segera bertindak?ā€ tegas dia.