Bus Shalawat Siap Antar-Jemput Jamaah Haji Indonesia ke Masjidil Haram Selama 24 Jam
NU Online · Senin, 12 Mei 2025 | 22:00 WIB

Bus Shalawat untuk jamaah haji Indonesia yang sedang beroperasi di Terminal Syib Amir, Makkah, Ahad (11/5/2025). (Foto: NU Online/Patoni)
Patoni
Penulis
Makkah, NU Online
Mobilitas jamaah haji selama di Makkah didukung oleh armada bernama Bus Shalawat. Kendaraan gratis yang beroperasi 24 jam ini siap mengantar dan menjemput jamaah haji Indonesia dari dan ke Masjidil Haram untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu setiap hari setelah jamaah haji melaksanakan umrah wajib.
Tipe bus shalawat ini merupakan bertipe low dack (bus dengan bagasi pendek) tetapi memiliki ukuran cukup panjang. Bus ini berbeda dengan bus kota di Arab Saudi yang memiliki bagasi luas sehingga busnya tinggi.
Fasilitas bus shalawat hanya dimiliki oleh jamaah haji Indonesia yang sudah berjalan sejak tahun 2008. Moda transportasi bus kota yang mayoritas berwarna kuning ini juga digunakan untuk mobilitas jamaah haji di Masyair saat jamaah melaksanakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Bus shalawat merupakan layanan transportasi yang telah disediakan syarikah penyedia layanan jamaah haji. Kursi bus berkapasitas 45-50 kursi untuk bus shalawat biasa.
Adapun bus yang diperuntukkan bagi jamaah lansia (lanjut usia) dan disabilitas hanya berkapasitas terbatas, yakni 20 kursi dengan bagian tengah bus hanya berisi 4 kursi khusus.
Di musim haji 2025 ini, rasio bus yang disiapkan setiap satu unit untuk 400-450 jamaah saban harinya. Artinya, dalam sehari, bus beroperasi dengan 10 kali putaran. Rasio bus itu dinilai sudah cukup memadai buat pelayanan jamaah.
Dari sisi usia, bus yang digunakan memiliki tahun produksi maksimal lima tahun. Tahun pemakaian itu jauh lebih minim dibandingkan dengan ketetapan yang dipunyai oleh otoritas Arab Saudi selama 10 tahun.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah membagi pelayanan bus shalawat ini ke dalam tiga halte. Kemudian ada 27 rute untuk empat wilayah.
"Mulai dari Syisyah, Rawdhah, Jarwal, dan Misfalah. Dan dari 27 rute itu nanti kita bagi ke dalam setidaknya 95 halte," ujar Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, Senin (12/5/2025) di kantor Daker Makkah.
Masing-masing halte itu nanti akan ada dua petugas yang akan bekerja setiap hari selama 24 jam. Untuk dua orang petugas tersebut dan masing-masing jamaah sudah diberi tanda khusus.
Misal, rute 12 nanti akan diberikan kartu nomor 12. Dengan begitu, dipastikan nanti jamaah tidak akan ke mana-mana dan tidak akan nyasar ke mana-mana juga.
Jadi, jamaah haji perlu memastikan untuk menaiki bus sesuai dengan rutenya, yaitu dengan hanya menghafal 1 atau 2 angka saja. Misal rute 1 kalau memang jamaah dengan rute 1 atau 2 huruf seperti 11 atau 12.
Bus shalawat beroperasi di beberapa terminal seperti Syib Amir, Jiad, dan Jabal Ka'bah. Terminal-terminal tersebut terletak hanya beberapa meter saja ke Masjidil Haram sehingga jamaah tidak berjalan begitu jauh untuk beribadah ke Masjidil Haram.
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
6
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
Terkini
Lihat Semua