Buntut Kesepakatan dengan Israel, Palestina Tarik Dubesnya dari UEA
NU Online · Jumat, 14 Agustus 2020 | 12:00 WIB

Palestina menarik duta besarnya di UEA setelah negara tersebut meneken kesepakatan damai dengan Israel.
A Muchlishon Rochmat
Penulis
Ramallah, NU Online
Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, Riyad al-Malki, mengumumkan penarikan duta besarnya di Uni Emirat Arab pada Kamis (13/8) malam waktu setempat. Langkah ini merupakan bentuk protes Palestina atas kesepakatan damai antara UEA dan Israel untuk menormalisasi hubungan diplomatik kedua negara tersebut.
“Atas perintah Presiden Mahmoud Abbas, Palestina telah memutuskan untuk segera menarik duta besarnya di UEA,” kata Riyad, seperti diberitakan kantor berita Palestina, WAFA, Kamis (13/8).
Pemanggilan tersebut dilakukan Palestina setelah perjanjian damai antara UEA dan Israel dicapai dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebagai penengahnya.
Otoritas Palestina dengan tegas menolak kesepakatan tersebut dan menyebutnya pengkhianatan terhadap Yerusalem, Masjid Al-Aqsa, dan perjuangan rakyat Palestina. “Kesepakatan ini merupakan pengakuan de facto atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” demikian pernyataan Otoritas Palestina yang disampaikan juru bicara Presiden Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeinah.
Karena itu, Otoritas Palestina meminta agar UEA segera menarik diri dari ‘kesepakatan yang brutal’ itu. Palestina memperingatkan negara-negara Arab lainnya agar tidak mengikuti jejak UEA dan tunduk dengan AS.
“Baik Emirate maupun pihak lain tidak memiliki hak untuk berbicara atas nama rakyat Palestina. Palestina tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mencampuri urusan Palestina atau memutuskan atas nama mereka mengenai hak-hak mereka,” jelasnya.
Hamas juga menolak kesepakatan damai UEA dan Israel. Dilaporkan, Presiden Abbas dan para pemimpin Palestina lainnya menggelar pertemuan darurat setelah pengumuman kesepakatan damai UEA dan Israel. Disebutkan bahwa semua faksi Palestina menolak upaya UEA untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, menjelaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel merupakan langkah berani untuk mengamankan solusi untuk Palestina dan Israel yang sudah berkonflik puluhan tahun.
Sementara Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nayhan menyebut bahwa kesepakatan tersebut dicapai untuk menghentikan aneksasi Israel lebih jauh atas wilayah Palestina.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
Terkini
Lihat Semua