Memanas, Israel Tutup Jalur Gaza dan Buldozer Permukiman di Tepi Barat
Kam, 13 Agustus 2020 | 08:00 WIB
Otoritas Israel menutup jalur penyeberangan komersial, Kerem Shalom, yang menjadi perbatasan Gaza, Palestina. (Foto: Mina News)
A Muchlishon Rochmat
Penulis
Yerusalame, NU Online
Otoritas Israel menutup jalur penyeberangan komersial, Kerem Shalom, yang menjadi perbatasan Gaza, Palestina. Penutupan itu dilakukan sejak Selasa (11/8), setelah Israel mendapatkan serangan pembakar dari warga Palestina dalam beberapa hari terakhir. Dilaporkan, balon-balon tersebut menyebabkan lebih dari 30 kebakaran di sekitar wilayah perbatasan.
“Kerem Shalom Crossing akan ditutup untuk pengiriman semua barang, dengan pengecualian masuknya peralatan kemanusiaan penting dan bahan bakar," kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan, diberitakan Arab News, Rabu (12/8). Penutupan itu akan berlangsung hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Juru bicara Hamas—gerakan Palestina yang menguasai dan memerintah Gaza- Abdel Latif al-Qanua mengecam pembatasan tersebut. Menurutnya, rakyat Palestina memiliki hak untuk menjalani kehidupan yang bermartabat di tanah mereka sendiri.
“Dan berjuang untuk meningkatkan pengepungan tidak adil yang telah diberlakukan selama 14 tahun,” katanya.
Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di wilayah tersebut, (COGAT), mengatakan, keputusan menutup jalur Gaza itu diambil setelah mempertimbangkan keamanan warga Israel. Israel mengklaim, balon-balok pembakar itu telah menyebabkan puluhan kebakaran di sekitar komunitas Israel yang berdekatan dengan jalur Gaza.
“Dan mengingat serangan berulang yang dilakukan dari Jalur Gaza terhadap warga Israel merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Israel,” kata COGAT dalam pernyataannya, diberitakan Times of Israel, Selasa (11/8).
Untuk diketahui, Kerem Shalom adalah adalah salah satu dari tiga penyeberangan perbatasan utama Gaza dengan Israel dan Mesir. Jalur ini sangat penting karena menjadi tempat keluar-masuknya logistik setiap harinya. Dua jalur penyeberangan lainnya, Nahal Oz dan Sufa, sudah ditutup Israel pada 2007 lalu, setelah Hamas berhasil mengambil alih Jalur Gaza.
Tidak hanya itu, Israel juga membuldoser lagi sejumlah permukiman di Tepi Barat yang diduduki. Diberitakan Aljazeera, Rabu (12/8), tentara Israel telah memulai menghancurkan beberapa rumah warga di wilayah itu. Rumah satu keluarga sudah dihancurkan dan hal yang sama juga akan terjadi pada lebih dari 30 bangunan lainnya.
Otoritas Israel mengklaim, bangunan-bangunan tersebut dibangun tanpa surat izin sehingga harus dirobohkan.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Tertarik dengan Islam Sejak 2019, Revaldo Putuskan Masuk Islam di Masjid An-Nahdlah PBNU
2
Pasaran Syawal di Pesantren Cipulus, Ajang Silaturahmi Ribuan Santri Jawa Barat
3
Kabupaten Garut Diguncang Gempa Magnitudo 6,5, Terasa hingga Jakarta
4
Penyair Joko Pinurbo Tutup Usia, Ini Puisinya tentang Gus Dur
5
Dubes-dubes Negara Sahabat Hadiri Halal Bihalal PBNU
6
Prabowo Mengaku Kagum Kepemimpinan NU yang Maju dan Progresif
Terkini
Lihat Semua