Internasional

Arifin Junaidi Resmikan LP Ma'arif NU Malaysia

Sel, 27 Januari 2015 | 06:36 WIB

Kuala Lumpur, NU Online
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia tahun ini mengundang Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif HZ Arifin Junaidi. Selain menyampaikan ceramah keagamaan, ia juga didaulat untuk meresmikan pendirian LP Ma’arif Malaysia.<>

Dalam ceramah Sabtu (24/1) malam itu, Arifin mengapresiasi secara khusus atas usaha pendirian lembaga pendidikan tersebut. Di Indonesia, NU membawahi sekitar 11.000 madrasah Ma’arif. “Dan madrasah Ma’arif (yang ada di Malaysia) ini merupakan yang pertama yang ada di luar negeri,” tuturnya bangga.

Arifin juga berpesan kepada hadirin untuk selalu berfikir. Hal ini senada dengan intensitas isi Al-Quran yang menyuruh manusia untuk berpikir. Dan dalam konteks peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW, kegiatan berpikir tersebut dapat dikontekstualisasikan sebagai pemahaman terhadap ajaran-ajarannya secara holistik dan integral, tidak parsial. Dengan demikian, tidak akan terjadi kesalahpahman yang berujung pada perpecahan.

Acara yang didatangi sekitar 1000 hadirin ini sejatinya menghadirkan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj. “Tapi, beliau berhalangan hadir. Karena ada acara di Lampung,” kata Asep Saiful, selaku Ketua Panitia.

Acara ini sendiri secara khusus diadakan di Sungai Mulia. “Tempat ini sangat bersejarah. Di sinilah tempat didirikannya NU pertama kali di Malaysia,” jelas Asep. Selain itu, juga karena tempatnya yang relatif menjadi basis warga Nahdliyyin Malaysia.

Terkait masalah pendanaan, selain dari kas PCINU dan swadaya masyarakat, acara ini juga didukung oleh Mandiri Sejahtera Cargo dan Maxis, salah satu perusahaan telekomunikasi Malaysia.

Selain itu, acara ini juga disokong sepenuhnya oleh semua Badan otonom NU. “Biasanya kita (setiap Badan otonom) mengadakan peringatan Maulid sendiri-sendiri,” katanya. Namun kali ini, lanjutnya, dilakukan secara bersama-sama. “Kita maksudkan (penyelenggarannya secara bersama-sama) sebagai media konsolidasi internal bagi KMNU, Muslimat, dan juga Fatayat,” terang Mimin Mintarsih, Ketua Muslimat.

Asep mengharapkan agar ada perbaikan di masa mendatang. “Pada periode mendatang, mudah-mudahan (acara ini) terus berlanjut, apapun rintangannya.” (Abdul Aziz/Anam)