Internasional

100 Hari Perang di Gaza, WHO: Lebih dari 24 Ribu Warga Palestina Terbunuh

Sel, 16 Januari 2024 | 07:00 WIB

100 Hari Perang di Gaza, WHO: Lebih dari 24 Ribu Warga Palestina Terbunuh

Korban warga Palestina akibat serangan Israel. (Foto: WAFA)

Jakarta, NU Online

Perang Israel di Gaza, Palestina memasuki hari ke-100 pada Ahad (14/1/2024) kemarin. Lebih dari 24 ribu warga sipil Palestina terbunuh oleh agresi Israel sejak perang yang meletus pada 7 Oktober 2023 lalu.


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menilai bahwa krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai proporsi besar-besaran. Bombardir yang dilancarkan Israel telah mengubah Gaza seperti neraka.


“Orang-orang di Gaza hidup di neraka. Tidak ada tempat yang aman. Seratus hari, dan terus bertambah, rasa tidak aman dan ketakutan yang tiada henti tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” kata Tedros melalui akun X-nya, Senin (15/1/2024).


Ia mengatakan, lebih dari 24 ribu warga sipil dilaporkan tewas dengan 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih banyak lagi korban yang mengalami luka-luka.


“Lebih dari 24.000 warga Gaza terbunuh–70 persen adalah perempuan dan anak-anak; lebih banyak yang terluka, banyak yang menyedihkan,” tuturnya.


Lebih lanjut, ia menyebut lebih dari 300 serangan terhadap fasilitas kesehatan dan kurangnya akses aman terhadap bantuan penting telah mengakibatkan sebagian besar rumah sakit di Jalur Gaza berhenti beroperasi. Dari 15 fasilitas yang masih berfungsi, kapasitas layanan kesehatannya hanya terbatas, meninggalkan ribuan warga Gaza tanpa akses perawatan yang memadai.


Para tenaga kesehatan di Gaza, sambungnya, dihadapkan pada kondisi yang sangat memprihatinkan, namun mereka terus bekerja secara heroik untuk memberikan perawatan terbaik yang bisa mereka berikan di tengah-tengah krisis. Pasien, dalam beberapa kasus, terpaksa menjalani amputasi yang seharusnya dapat dihindari jika sistem kesehatan tidak mengalami kerusakan parah.


“Pasien menghadapi amputasi yang dapat dihindari karena rusaknya sistem kesehatan,” tuturnya.
 

Tedros juga menyoroti fakta bahwa mereka yang menderita kondisi kronis serius meninggal karena kurangnya akses perawatan medis yang memadai. Penyakit-penyakit menyebar dengan cepat di antara populasi yang terpaksa tinggal di tempat yang semakin sempit, dengan air bersih dan sanitasi yang sulit dijangkau.


“Mereka yang menderita kondisi kronis yang serius meninggal, karena kurangnya perawatan,” ungkapnya.


Serangan Israel di hari ke-100

Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina mencapai angka lebih dari 23 ribu jiwa.


Pada hari ke-100 hari sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 24.452 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 24.100 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 352 korban jiwa terdapat di Tepi Barat.


Melansir WAFA, sumber medis di kompleks Shifa di Kota Gaza mengatakan bahwa empat orang tewas, termasuk tiga orang dari lingkungan Sheikh Ajlin pada hari ke-100 agresi Israel di Jalur Gaza.


Setidaknya satu warga tewas dan beberapa lainnya terluka akibat pemboman Israel yang menargetkan mobil sipil di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

 
Dua warga tewas dan lainnya terluka dalam sebuah dalam ledakan drone bom dua warga saat mereka sedang memperbaiki saluran pembuangan limbah di kota Abasan, sebelah timur Khan Younis, selatan Jalur Gaza.


Artileri Israel membom kota Al-Zawaid di tengah Jalur Gaza, sementara pesawat tempur Israel membom lingkungan Tal Al-Hawa dan Sheikh Ajlin, sebelah barat Kota Gaza. Pesawat-pesawat tempur juga mengebom sebuah rumah keluarga Abu Al-Sabah di daerah Al-Bassa di Deir Al-Balah di tengah Jalur Gaza, yang menyebabkan sejumlah korban jiwa.


Serangan udara pendudukan menargetkan pusat kota Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza, dan serangan lainnya menargetkan wilayah timur laut kamp Bureij di tengah Jalur Gaza. Orang-orang mendengar ledakan dan tembakan keras Israel di sekitar Route 10, selatan Kota Gaza.