Beragam pemberitaan ditulis media massa dari hasil pelaksanaan Muktamar Ke-33 NU di Jombang, belum lama ini. Tentu saja, yang namanya berita, ditulis dari berbagai sudut, negatif maupun positif.
<>
Namun, setelah membaca headline dan artikel pada salah satu surat kabar, hati Joko tidak tenang. Ia kemudian menemui Udin, yang kebetulan sedang ada di angkringan.
Joko : Kang, ini bagaimana kok di koran ini ditulis NU Pecah, lha koran satunya nulis NU Tetap Satu. Aku bingung, kang. yang benar yang mana to?
Udin : Lha, kamu itu kebanyakan baca koran kok malah jadi bingung. Daripada bingung ini dimakan dulu pisang gorengnya, mumpung masih hangat,”
Joko : Aku sudah tidak tahu lagi, kang! Mana berita yang menceritakan fakta secara benar. Hampir semua berita sudah penuh rekayasa atas dasar kepentingan nafsu.
Aku sudah tidak tahu lagi mana berita yang dapat dijadikan rujukan.
Udin : Betul, Jok! Apa yang kamu katakan itu ada benarnya. Tapi, di negara kita ini, ada lho sumber berita yang tetap terpercaya dan tanpa rekayasa. Serius aku!
Joko : Apa itu kang? Siapa tahu bisa aku jadikan sumber rujukan
Udin : Ya, itu corong speaker (toa) masjid,”
Joko : hehe benar juga kang, kalau berita lelayu (kematian) atau jadwal Posyandu saja sudah tidak lagi valid, kacau sekali negeri ini! (Ajie Najmuddin)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua