Memang benar, anak kecil itu selalu jujur. Terbukti saat sebuah keluarga sedang bersilahturahmi di ndalem kiai. Seorang anak dari keluarga tersebut yang berumur kurang dari 3 tahun disuruh ibunya untuk membuang plastik sisa makanan yang disuguhkan untuk mereka ke tempat sampah. Sebut saja nama anak itu Andi. <>
Ibu : Andi, sampahnya dibuang di tempat sampah ya? Biar bersih.
Andi hanya melongo dan mengangguk.
Kemudian Andi mengambil sampah itu dan keluar rumah.
Ibu : Udah kamu buang dik? Dimana?
Andi : Uda ibbu, di ana. (uacapan Andi masih belum jelas.)
Ibu : Di mana? Coba ibu ditunjukin tempat sampahnya?
Alangkah kagetnya sang ibu yang mendapati peci alias songkok warna hitam milik santri yang sudah putus jahitannya serta berjamur. (Beberapa santri pesantren merasa bangga dengan pecinya yang sudah buduk, tidak mau yang baru, agar kelihatan kalau ia sudah lama belajar di pesantren.)
Andi : Ini empat ampahnya ibu..
Sang ibu hanya tertawa dan mengambil sampah anaknya dari songkok si santri.
Ahmad Syaefudin, staf Majalah Bangkit PWNU DIY
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua