Suatu hari KH Sya’roni Ahmadi Kudus, Jawa Tengah ketamuan seseorang yang baru datang dari Mekah. Sang tamu bercerita bahwa Imam shalat rawatib di Masjidil Haram, khususnya pada shalat maghrib, isya’ dan shubuh tidak membaca basmalah pada saat membaca surat Al Fatihah. Tampaknya sang tamu ingin menegaskan kepada Kiai Sya’roni bahwa membaca Al Fatihah tanpa basmalah itu lebih utama.<>
Mendengar cerita sang tamu KH Sya’roni bertanya, “Memangnya sampeyan nggak denger bacaan basmalah dari imam shalat?” “Ya, saya tidak mendengar?” jawab sang tamu.
Secara spontan Kiai Sya’roni berkata, “Lho, kalau shalat dzuhur dan ashar, mereka malah tidak membaca surat Al Fatihah sama sekali.”
Sang tamu pun keheranan, “Lha kok bisa kiai?”
“Ya karena saya tidak mendengarnya. Ya, kesimpulannya begitu, kalau tidak mendengar digunakan dalil untuk menyebut tidak baca.”
Muhammad Sholeh
(Diolah dari Duta Masyarakat, 19 Mei 2014)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua