Humor

Sepak Bola Mujahadah

NU Online  Ā·  Sabtu, 5 Desember 2015 | 07:01 WIB

Kalau dulu ada istilah ā€œsepak bola gajahā€ untuk menyebut pada sebuah pertandingan yang sudah ā€œdiaturā€ hasilnya. Selain itu, mungkin perlu ditambahkan istilah baru ā€œsepak bola mujahadahā€, merujuk pada kisah perjalanan tim sepakbola Pondok Pesantren Al-Manshur pada Kompetisi Liga Santri Nusantara (LSN) U-17 tahun 2015.<>

Betapa tidak, kesebelasan asal Popongan Klaten Jawa Tengah tersebut lolos sebagai juara grup, tanpa keluar keringat setetes pun.

Pertandingan pertama mereka menang WO, atas pesantren Al-Ikhlas Dawar. Selanjutnya, mereka ditantang Pesantren Ta’mirul yang sebelumnya mengalahkan Al-Ikhlas. Dasar bejo, entah karena faktor apa, tiba-tiba Ta’mirul tidak hadir dan kemudian dinyatakan WO. Al-Manshur pun kembali menang tanpa bertanding.

Usai menang, antara senang dan kecewa, para santri mengungkapkan perasaan mereka. Sebut saja Joko, Dul, dan Rokim.

Rokim: Wah, gak nyangka aku, tim kita bisa lolos.

Joko: Bagaimana ini kang. Sudah jauh-jauh datang ke Solo, kok malah ndak jadi bertanding?

Dul: Lha iya ta, semalam juga sudah direwangi mujahadahan, biar kita bisa lancar mainnya, je.

Rokim: Tapi. Apa ya karena mujahadahan itu, kita justru bisa menang tanpa bertanding?

Dul: hehe ya bisa jadi, berkah doanya Mbah Kiai.

Beberapa hari kemudian, dalam pertandingan semifinal grup, Al-Manshur akhirnya kalah telak, dibantai tim sepakbola Mambaul Hikmah Selogiri dengan skor 1-6.

Mungkin, malam sebelumnya mereka lupa mujahadahan atau mujahadahan tim lawan lebih ampuh? Barangkali, ini hanya terjadi di liga santri.

(Ajie Najmuddin)