Humor

Sekularisme Lokal

NU Online  ·  Senin, 14 April 2014 | 23:01 WIB

Suatu hari KH Masduqi Mahfudz (alm. Rais Syuriyah PBNU) diundang oleh kepala preman dan pencopet di Malang agar memberi pengajian di rumahnya.<>

Seusai pengajian, KH Masduqi Mahfudz bertanya kepada kepala preman itu.

“Sampeyan itu kan preman dan pencopet, kok ngundang saya untuk memberi pengajian?”

Sang preman menjelaskan:

“Begini kiai, walaupun saya ini preman dan pencopet, saya tetap ingin beribadah. Ngaji itu ibadah kiai, lha nyopet itu kerja. Ngaji ya ngaji kyai, kerja ya kerja. Jangan dicampur-campur!”

Kiai Masduqi Mahfudz tertawa dengan keras ketika menceritakan peristiwa tersebut. Katanya, sang kepala preman dan pencopet itu telah menerapkan faham sekularisme meskipun tingkat lokal. (Muhammad Nuh)