Sebuah riwayat dari Abu Ishaq mengatakan, “Kalau sebuah kabar mewartakan, ada seorang konglomerat jatuh bangkrut, maka percayalah.”
“Kalau ada kabar memberitakan bahwa ada seorang kere berubah menjadi milyarder, maka patut dipercaya.”
“Kalau kamu dikabari bahwa seseorang yang Kaukenal mendadak wafat, maka boleh Kaupercaya.”
“Tetapi kalau dikabari bahwa seseorang yang Kaukenal lemah daya pikirnya tiba-tiba memiliki pemikiran cemerlang dengan ketajaman analisa, maka ini kabar luar biasa, jangan dulu percaya.” (Alhafiz K)
*) Dikutip dari Akhbarul Hamqa wal Mughaffalin (Hikayat Orang-orang Dungu dan Lalai) karya Ibnul Jauzi. Judul oleh pengutip.
“Kalau ada kabar memberitakan bahwa ada seorang kere berubah menjadi milyarder, maka patut dipercaya.”
“Kalau kamu dikabari bahwa seseorang yang Kaukenal mendadak wafat, maka boleh Kaupercaya.”
“Tetapi kalau dikabari bahwa seseorang yang Kaukenal lemah daya pikirnya tiba-tiba memiliki pemikiran cemerlang dengan ketajaman analisa, maka ini kabar luar biasa, jangan dulu percaya.” (Alhafiz K)
*) Dikutip dari Akhbarul Hamqa wal Mughaffalin (Hikayat Orang-orang Dungu dan Lalai) karya Ibnul Jauzi. Judul oleh pengutip.
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua
