Ketimbang bicara, ia lebih sering marah-marah tanpa sebab yang jelas. Marah pun tak jelas siapa yang dituju. Pokoknya nyeri gigi, hebat luar biasa.
āKalau ketemu dokter, aku akan sampaikan semua keluhan sakit gigiku yang tak tertahankan ini agar ia dapat memberi obat yang manjur,ā kata si dungu.
āKalau sakit gigi tuan sudah parah begitu, mana sanggup tuan banyak bicara,ā jawab babunya yang lebih sehat baik lahir maupun mental. (Alhafiz K)
*) Dikutip dari Akhbarul Hamqa wal Mughaffalin (Hikayat Orang Dungu dan Orang Lalai) karya Inul Jauzi. Judul oleh pengutip.
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua