Seminar tersebut berupaya memperkuat wawasan kebangsaan Indonesia. Selain wawasan keagamaan dan sosial masyarakat, pemahaman terhadap kebangsaan penting karena hal itu menjadi modal dasar perjuangan bangsa Indonesia dari dulu.
Seminar tersebut dihadiri oleh sekitar 100 pendeta se-provinsi Kepri. Di hadapan mereka, Gus Dur menjelaskan bahwa kebersamaan harus berfondasi pada kebaikan.
“Kebersamaan harus diawali dengan sikap berbaik hati terhadap sesama,” kata Gus Dur disambut tepuk tangan hadirin.
Sebab itu menurutnya, seluruh umat beragama, semua suku, dan bangsa bertanggung jawab atas masa depan bangsa dan negaranya.
“Boleh berantem satu sama lain, tapi keselamatan bangsa harus tetap diutamakan,” ucap Gus Dur disambut tawa hadirin.
Berantem yang dimaksud Gus Dur ialah berbeda pandangan tetapi tetap saling menghormati. Kritik yang membangun harus disikapi secara lapang dada untuk kepentingan bangsa dan negara. Namun, penyampaian kritik juga harus konstruktif (membangun), bukan destruktif (merusak). (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua