Ada suasana yang lucu ketika Kongres Fatayat XV yang digelar di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya kemarin. Yaitu ketika penjual kaos dan pembeli menawar harga. Sebut saja nama penjual itu Udin.
<>
Seorang ibu-ibu yang hendak beli menawar harga kaos seharga Rp 70.000 itu menjadi Rp 60.000. Karena harga pas, Udin tidak menurunkan harganya. Tapi naluri belanja perempuan itu terus berontak.
“Ayo lah, Mas, masa kaos segini kok mahal, enam puluh ribu saja ya?” katanya.
“Maaf, Bu, itu harga kaosnya pas.”
“Ayo lah, Mas?”
Ya allah bu, maaf buk ini harga pas.”
“Masak nggak boleh enam puluh ribu, Mas?” pembeli itu ngeyel.
“Allahumma shalli alaa sayyidina muhammad,” teriak Udin tiba-tiba. Dalam tradisi NU, bacaan yang sama diteriakkan di ujung acara semisal tahlilan dan lainnya untuk kemudian forum bubar.
“Waduh, Mas, kalau ini namanya mengusir secara halus.”
“Hehehe, maaf, Buk.”
“Ya udah lah, Mas. Kaosnya jadi tak beli tujuh puluh ribu ya. Dibungkus.”
“Siap, Buk,” kata Udin sambil bersemangat. (Muhlisin)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua