Patoni
Penulis
Suatu hari, kiai di sebuah desa bernama Hidayat memberikan pengajian fiqih dengan menggunakan kitab Safinah. Pengajian ini dilakukan Kiai Hidayat setiap malam Senin untuk umum bagi warga di desanya.
Di setiap akhir pengajian, Kiai Hidayat selalu mengucapkan “wallahu a’lam (dan Allah Maha Mengetahui)”.
Pada suatu hari dalam kesempatan yang sama, seorang warga bernama Fidin mencoba menanyakan kepada Kiai Hidayat yang selalu mengucapkan wallahu a’lam di setiap akhir pengajian.
“Kenapa kiai selalu mengatakan wallahu a’lam setiap akhir pengajian?” tanya Fidin.
“Ya karena Allah-lah yang Maha Mengetahui,” jawab sang kiai singkat.
“Tapi Allah kan tergantung persepsi umatnya kiai, di sini kita diajarkan untuk yakin atas segala sesuatu yang menurut kita benar,” ujar Fidin yang mulai lupa dia berbicara dengan siapa.
“Wallahu a’lam, Din,” timpal kiai. (Fathoni)
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
3
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
4
Demo ODOL, Massa Aksi akan Jejerkan 300 Truk dari Kantor Kemenhub hingga Kemenko IPK
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
Terkini
Lihat Semua