Patoni
Penulis
Kegemaran Gus Dur akan kuliner khas Nusantara sejurus dengan kelihaiannya dalam memasak. Gus Dur sudah pintar memasak saat menjadi mahasiswa di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Bagi Gus Dur untuk memperoleh makanan lezat tak harus merogoh kocek dalam-dalam. Apalagi saat menjadi mahasiswa di Mesir. Ia paham bagaimana caranya hemat tapi tetap bisa makan enak.
Saat itu Gus Dur memasak kepala ikan. Asal giliran dia yang masak di asrama, para mahasiswa yang ikut bareng dengan Gus Dur senang karena makanannya enak dan tidak mengharuskan keluar uang banyak.
Suatu hari, Gus Dur tidak bisa memasak karena ada keperluan mendadak. Seorang sahabat menggantikan posisi Gus Dur untuk membeli kepala ikan dan memasak di asrama.
Begitu tiba di tukang ikan, sahabat Gus Dur tersebut ditanya oleh si penjual. “Mana kawanmu yang biasa ke sini?” tanya si penjual ikan.
“Dia sedang sibuk dan saya yang mewakili,” jawab sahabat Gus Dur.
“Kawanmu itu hebat ya, punya kucing 20 ekor, dia bisa memelihara dengan telaten,” ucap si penjual ikan.
“Kucing? Dua puluh? Nggak keliru Anda siapa kawan saya?” sergah sahabat Gus Dur sedikit kaget.
“Loh, temanmu si Abdurrahman itu, kalau ke sini selalu beli kepala ikan, katanya untuk kucingnya yang 20 ekor itu. Saya kasih murah karena dia mau memelihara hewan telaten seperti itu,” jelas di penjual ikan. (Fathoni)
Sumber: buku “Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus" (KH Husein Muhammad, 2015)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua