Patoni
Penulis
Di sebuah desa ada seorang pria paru baya yang dikenal dermawan tapi humoris. Namanya Didin. Ia dikenal humoris dan dermawan.Ā
Didin tak jarang diundang hanya untuk diminta memberikan joke-joke terbarunya guna memberikan keriangan di tengah anak-anak yatim dan kaum dhuafa.
Sore itu, ia diundang oleh yayasan anak-anak yatim dan dhuafa. Panitia saat itu menamakan kegiatannya, āSatu Jam Bercanda Bareng Kak Didinā.
Di akhir kegiatan, pembawa acara bernama Rohmat mencoba bertanya secara terbuka kepada Kak Didin.
āKak Didin, mau menyumbang berapa untuk Rumah Anak Yatim ini?ā ucap Rohmat tetiba bertanya demikian.
āSeratus juta rupiah,ā jawab Kak Didin mantap masih dalam panggung āSatu Jam Bercanda Bareng Kak Didinā.
Tetapi, nominal bantuan tersebut tidak langsung diberikannya sehingga pengelola yayasan harus datang ke kediaman Kak Didin.
āKami ke sini untuk menindaklanjuti bantuan Kak Didin,ā kata salah satu pengelola yayasan.
āLoh, kan acaranya Bercanda Bareng Kak Didin. Jadi yang saya sampaikan ya cuma becanda,ā seloroh Kak Didin.
Sontak orang-orang pada mlongo, ada yang tersenyum kecut. Tiba-tiba tawa Kak Didin meledak dan berkata, āHahaaa...bercanda bapak-bapak.ā
Seisi ruangan tamu ramai dengan tawa. Didin pun akhirnya menyerahkan nominal bantuannya untuk yayasan tersebut. (Ahmad F)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua