Dua orang santri polos sedang berlibur di daerah Gunung Kidul. Sebut saja namanya Jono dan Udin. Kebetulan hari itu adalah hari Jum'at. Hari dimana umat Islam melaksanakan kewajiban Shalat Jum'at.<>
Namun yang satu ini unik. Pasalnya Jono dan Udin ragu ketika hendak melaksanakan Sembahyang dua rakaat berjamaah itu.
Di Sebuah masjid yang Jono dan Udin hendak mengikuti jama'ah shalat, sang khotib sedang fasih-fasihnya berdalil, sementara mereka malah sibuk berdiskusi.
Udin: Jon, ketoke dewe rasido Jum'atan iki (Jon, kayaknya kita bakal gak jadi sembahyang Jum'atan ini).
Jono: Loh, kok??
Udin: Iyo, aku wedi Jon (Iya, saya takut Jon).
Jono: Kok wedi? Ga ono Teroris kok wedi (Kok takut? Gak ada teroris kok takut).
Udin: Aku wedi di pateni Jon (Saya takut dibunuh Jon).
Jono: Maksudmu !!!
Udin: iku lho, deloken nang tembok ono tulisan, "Ingkang betho HP nyuwun tulung dipateni" (Itu lho lihat di dinding ada tulisan "Bagi yang bawa HP mohon dimatikan).
Jono: Wah, ho'o din, aku yo gowo HP, waduh piye iki? Mlayu wae din timbang dewe mampang ndek koran (Wah, iya din, saya juga bawa HP, waduh, gimana ini? Lari aja yuk, daripada kita mampang di koran).
(Anwar Kurniawan)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua