Dalam hal ini kita diberikan pilihan untuk mendoakan mereka yang menganiaya dengan doa yang baik. Tetapi kita juga diberikan pilihan untuk mendoakan mereka agar mendapatkan balasan yang sama terhadap hak kita yang dirampas sebagaimana riwayat yang dikutip Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar berikut ini:
Artinya, “Kami diriwayatkan di Shahih Bukhari dan Muslim dari Sayyidina Ali RA bahwa Nabi Muhammad SAW berdoa pada Perang Ahzab, ‘Semoga Allah penuhi kubur dan rumah mereka dengan api sebagaimana mereka menyibukkan kami dari shalat wushta (ashar),’”(Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 261).
Mereka yang secara jelas dianiaya dapat mengucapkan doa berikut ini:
Mala’allâhu qubûrahum wa buyûtahum nâran kamâ syaghalûnâ anis shalâtil wusthâ.
Artinya, “Semoga Allah penuhi kubur dan rumah mereka dengan api sebagaimana mereka menyibukkan kami dari shalat wushta (ashar).”
Riwayat ini bukan mengajarkan dendam kepada orang lain atau institusi tertentu. Dengan doa ini, orang yang menganiaya diharapkan dapat mengalami bagaimana rasanya hak yang menjadi kedaulatan manusia dirampas oleh orang lain agar ke depan penganiayaan tidak lagi diulangi. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
6
Badai Perlawanan Rakyat Pati
Terkini
Lihat Semua