Yazid Muttaqin
Kolomnis
Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan keluarga dan rumah tangga yang dijalaninya selalu dalam kebahagiaan, ketenteraman, selalu rukun dan tidak terpisahkan. Banyak pelajaran penting yang diberikan oleh para ahli dalam mengusahakan terciptanya keluarga idaman yang demikian.
Namun demikian, bagi seorang Muslim usaha dan cara-cara lahiriah tentunya belum cukup untuk mewujudkan cita-cita itu. Sebagaimana diketahui bahwa kebahagiaan, kedamaian, ketenteraman dan hidup saling rukun merupakan urusan hati. Dan kita ketahui bahwa hati setiap manusia ada di dalam genggaman Allah. Ia dapat dengan mudah dibolak-balikkan oleh-Nya.
Karenanya untuk mencapai semua itu mesti ada campur tangan Allah. Secara lahir usaha-usaha tertentu perlu dilakukan demi terciptanya keluarga yang penuh dengan kebahagiaan. Secara batiniah doa-doa perlu dipanjatkan kepada Allah untuk mewujudkan rumah tangga yang bahagia penuh dengan keberkahan.
Dalam sebuah riwayat ada satu doa yang diajarkan kepada kita untuk mewujudkan rumah tangga yang bahagia penuh dengan keberkahan. Doa tersebut sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْ أَهْلِيْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيَّ وَارْزُقْنِيْ مِنْهُمْ وَارْزُقْهُمْ مِنِّي. اَللّٰهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ إِلَى خَيْرٍ وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ
Allâhumma bârik lî fî ahlî wa bârik lahum fiyya warzuqnî minhum warzuqhum minnî. Allâhummajma’ bainanâ mâ jama’ta ilâ khairin wa farriq bainanâ idzâ farraqta ilâ khairin
Artinya: “Ya Allah, berkahilah aku di dalam keluargaku dan berkahilah mereka di dalam diriku. Berilah aku rezeki dari mereka dan berilah mereka rezeki dariku. Ya Allah, kumpulkan kami menuju kebaikan dan pisahkan kami bila Engkau pisahkan menuju kebaikan.”
Dalam satu riwayat dituturkan bahwa doa tersebut disampaikan oleh sahabat Abadullah bin Mas’ud kepada seorang laki-laki yang datang kepada beliau. Laki-laki itu menceritakan kalau dirinya baru saja menikah dengan seorang gadis, namun ia sangat khawatir kalau-kalau terjadi kebencian di antara keduanya hingga terjadi perpecahan.
Mendengar cerita itu Abdullah bin Mas’ud lalu menyarankannya agar ketika ia mendatangi istrinya maka lakukanlah shalat dua rakaat lalu membaca doa tersebut. Dengan sering memanjatkan doa tersebut maka diharapkan pasangan suami istri akan saling rukun, saling mengisi dan menyempurnakan kekurangan dan saling membahagiakan satu sama lain. Dengan begitu maka insyaallah akan tercipta keluarga bahagia yang penuh dengan keberkahan. Wallâhu a’lam.
Yazid Muttaqin, santri alumni Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, kini aktif sebagai penghulu di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Tegal.
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
3
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
6
Gempa Bawean, Masyarakat Butuh Tenda, Makanan hingga Dapur Umum
Terkini
Lihat Semua