Usaha Cetak Kitab, Ketua MWCNU ini Raup Omset Puluhan Juta
NU Online · Jumat, 5 Februari 2016 | 18:02 WIB
Seorang pengusaha percetakan kitab salaf dan sejumlah buku nahwu sorof asal Sidoarjo, Jawa Timur, mempunyai trik tersendiri dalam mengembangkan usahanya. Dengan modal Rp 500 ribu rupiah, pengusaha percetakan ini mampu menghasilkan omset senilai Rp 90 juta rupiah per bulannya.
Meskipun, banyak pengusaha percetakan di sejumlah wilayah Sidoarjo telah gulung tikar, akibat naiknya harga bahan baku kertas, namun usaha percetakan buku tersebut masih eksis dalam mengembangkan bisnisnya dengan dibantu 10 karyawan.
Usaha percetakan yang dikembangkan oleh Ahmad Kuzaemi (53) warga Dusun Magersari, Desa Kedungcangkring RT 04 RW 02, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, itu mampu menyelesaikan 30 hingga 50 eksemplar lembar kertas kitab dan buku dalam sehari sesuai pesanan konsumen dari berbagai kalangan.
"Percetakan ini mencetak berbagai kitab salaf atau materi pembelajaran siswa Taman Pendidikan Al-Qur'an diantaranya, buku metode tartil tingkat satu hingga tingkat lima. Selain itu, percetakan ini juga mencetak kitab materi nahwu, sorof, khat naskhi, materi doa istiqhosah dan tahlil, undangan serta kalender yang kebanyakan pesanan dari Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Sidoarjo," terang Kuzaemi, Jumat (5/2).
Ia menceritakan, usaha percetakannya mulai dibuka sejak tahun 1980. Saat itu, Kuzaemi masih menjabat sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor Jabon, Sidoarjo. Dari amanah jabatan itu, ia mendapat kepercayaan penuh dari TK Muslimat NU dan LPM NU Sidoarjo untuk mengerjakan berbagai materi tartil TPQ dan TKQ.
Setelah sukses menjabat sebagai Ketua PAC GP Ansor Jabon, ia juga pernah menjabat Ketua Dewan Suro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan selanjutnya mendapatkan amanah menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah MWCNU Jabon selama dua periode hingga saat ini.
Selama 36 tahun, usahanya semakin berkembang. Meski banyak perusahaan percetakan yang gulung tikar akibat naiknya harga bahan baku kertas yang semakin tinggi. Bagi Kuzaemi, imbas dari naiknya harga kertas tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, ia mampu mengemas dan mampu bertahan dan bersaing melalui harga serta kualitas hasil percetakan.
"Percetakan ini mempunyai pelanggan di tiga Kabupaten diantaranya, Kabupaten Pasuruan, Mojokerto dan Sidoarjo, Jawa Timur. Semua materi yang akan di cetak dari kalangan Nahdlatul Ulama. Sampai saat, saya belum pernah meminjam ke bank swasta maupun pendapat bantuan pinjaman dari pemerintah. Karena saya optimis mengembangkan usaha ini dengan modal sendiri dengan cara berdikari melalui organisasi Nahdlatul Ulama," paparnya. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
6
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
Terkini
Lihat Semua